Hendaknya menghafal Al-Quran ini sungguh-sungguh diniatkan karena Allah SWT agar bernilai pahala yang memiliki manfaat.
Dinukil dari Kitab An-Niyat karya Habib Muhammad Alawi Alaydrus, terdapat beberapa niat dalam menghafal Al-Qur’an.
Niat yang pertama ialah mencari syafaat al-Quran, sebab ia adalah seagung-agungnya syafaat. Kemudian menjaga diri, harta dan keluarga dengan perantaraan al-Quran.
Niat yang ketiga ialah mencari cahaya al-Quran, karena al-Quran merupakan cahaya pada hari kiamat dan niat yang terakhir adalah memperoleh derajat tertinggi di surga.
2. Tidak Meluangkan Waktu
Menghafal Al-Quran membutuhkan waktu khusus agar para penghafal Al-Qur’an dapat fokus dalam hafalannya.
Namun seringkali orang yang ingin menghafalkan Al-Quran tidak meluangkan waktunya untuk digunakan sebagai waktu menghafal.
BACA JUGA:Benteng Diri dan Keluarga, Tiga Surat Al Quran Berikut Bisa Menangkal Santet dan Sihir
Waktu terbaik dalam menghafal ialah dalam waktu sahur karena kondisi otak ketika itu sedang aktif dan segar.
3. Tidak Membersihkan Hati dari Dosa
Tidak membersihkan hati dari dosa juga menjadi salah satu sebab sulitnya hafalan Al-Quran melekat di kepala dan hati.
Hal ini dikarenakan Al-Quran berisi ayat yang suci dan agung sehingga ia tidak akan bercampur dalam hati yang kotor.
Sebagaimana hadits Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda : “Sungguh banyak munafik dalam umat ini ada pada qurra' (pembaca-Quran)nya." HR Ahmad dan Thabrani.
Allah SWT pun menegaskan dalam QS. Al-Waqiah : 79 yang artinya : “Tidak ada yang menyentuhnya, kecuali para hamba (Allah) yang disucikan.”
4. Tidak Sungguh-Sungguh
Menghafal Al-Qur’an membutuhkan tekad yang kuat dan konsistensi sebab hafalan Al-Quran bisa hilang kapan saja.