BACAKORAN.CO – Kecombrang atau dikenal dengan nama latin etlingera elatior tumbuh subur di dataran tropis Kota Lubuklinggau, Kabupaten Musi Rawas, dan sekitarnya.
Tumbuhan satu ini tergolong mudah dijumpai di sejumlah wilayah Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel).
Bahkan di sejumlah pasar tradisional Kota Lubuklinggau, bunga kecombrang tergolong mudah ditemui. Harganya pun sangat terjangkau, mulai Rp 5000-an saja per ikat atau setara berat 3 ons.
Warga Kota Lubuklinggau kerapkali menjadikan bunga kecombrang menjadi lalap. Namun ada juga yang mengolahnya menjadi sambal dan sebagainya.
BACA JUGA:Ide masak, 3 Resep Ayam Suwir Kecombrang Praktis Manis Wangi Hingga Pedas
Sebelum memutuskan konsumsi kecombrang, berikut cara memilih kecombrang yang segar:
• Saat membeli kecombrang, perhatikan warnanya dan kondisi fisiknya.
• Pilih kecombrang yang berwarna merah cenderung muda dan tidak layu.
• Pastikan batangnya mulus dan bebas dari noda atau cacat pada bagian kuntum dan batangnya.
• Bunga kecombrang muda (kuncup kecil) aromanya memang tak sekuat kecombrang dewasa, tapi tetap cocok dibuat tumisan.
• Cium aromanya; kecombrang segar akan mengeluarkan aroma khas.
Lalu bagaimana cara penggunaan bagian kecombrang?
BACA JUGA:Suka Kencing di Pot Bungamu? Ternyata ini 3 Tanaman yang Ampuh Untuk Mengusir Kucing, Apa Aja?
Jika ingin masakan dengan aroma dan rasa yang kuat, pilih kecombrang yang agak mekar. Sementara kecombrang yang masih kuncup lebih cocok untuk dijadikan tumisan dan olahan seafood.
Aroma segarnya akan tetap keluar tanpa mengganggu cita rasa masakan.