2 Ledakan Bom oleh teroris di Kerman
"Kelompok teror" Jaish ul-Adl telah melakukan beberapa serangan bom dan penculikan di Iran tenggara selama beberapa tahun terakhir, menargetkan warga sipil dan pasukan keamanan, dengan tujuan mengganggu keamanan dan stabilitas negara, media Iran menjelaskan.
Pada tanggal 3 Januari, 2 ledakan bom oleh teroris menargetkan kerumunan yang terdiri dari ribuan warga sipil yang berbaris menuju kuburan di mana mantan komandan Pasukan al-Quds IRGC Jenderal Qassem Soleimani dimakamkan, mengakibatkan merenggut nyawa sekitar 100 warga sipil dan melukai puluhan lainnya.
BACA JUGA:Puluhan Orang Tewas dalam Ledakan di Kerman, Iran pada Peringatan 4 tahun Kematian Soleimani.
Rakyat Iran sedang memperingati perayaan ke-4 tahun kemartirannya setelah ia dibunuh oleh Amerika Serikat bersama dengan pemimpin PMF Abu Mahdi al-Muhandes. Jenderal Soleimani sedang dalam kunjungan resmi ke Irak pada saat itu.
Pemimpin IRGC, Mayor Jenderal Hossein Salami, menyatakan bahwa Iran akan membalas dendam atas kematiam para martirnya.
"Kami berada di tengah-tengah pertempuran besar, dan kami akan mengalahkan takfiri. Kami tidak akan membiarkan musuh mengendalikan kami, dan kami akan mencapai kemenangan," ujarnya.
Operasi Militer dalam menanggapi serangan teror
Sementara itu, IRGC mengumumkan bahwa operasi tersebut sebagai tanggapan atas "kejahatan teroris yang baru-baru ini dilakukan oleh musuh-musuh Iran," pembunuhan kepala militer Iran di Suriah dan para pemimpin Perlawanan, dan pembunuhan warga sipil tak berdosa di Kerman.
Serangan terhadap Suriah menargetkan markas besar para pemimpin teroris dan anggota terkait dengan serangan teroris baru-baru ini di Iran, terutama sel-sel teroris ISIS, kata IRGC, yang kemudian dikonfirmasi oleh kelompok-kelompok yang ditargetkan.
Sementara itu, markas Mossad adalah pangkalan untuk mengembangkan operasi spionase dan merencanakan operasi teroris di kawasan itu, terutama terhadap Iran," kata Korps Pengawal Revolusi Iran.