"Penguatan kebijakan transparansi SBDK dengan fokus pada suku bunga kredit per sektor ekonomi," pungkasnya.
BACA JUGA:Pelaku Pasar Tunggu Laporan Perdagangan Indonesia, Begini Prediksi Pergerakan Rupiah di Awal Pekan
Sebelumnya, nilai tukar rupiah turun 50 poin atau 0,32 persen ke posisi Rp15.643 per USD pada penutupan perdagangan Rabu (17/1/2024) sore.
Pelemahan rupiah dipicu data pertumbuhan China yang lebih lemah dari perkiraan.
Sementara, kurs referensi Bank Indonesia (BI), Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) memposisikan rupiah di Rp15.639 per USD.
Adapun mata uang di kawasan Asia mayoritas berada di zona merah.
Tercatat, yen Jepang turun 0,48 persen, peso Filipina ambles 0,09 persen, won Korea Selatan anjlok 0,97 persen, dan yuan China melemah 0,11 persen.
Lalu dolar Singapura turun 0,16 persen dan baht Thailand melemah 0,35 persen.
Mata uang yang menguat hanya dolar Hong Kong yang naik 0,03 persen.
Sedangkan mata uang utama negara maju bergerak bervariasi.
Euro Eropa turun 0,06 persen, franc Swiss anjlok 0,18 persen, dan dolar Australia ambles 0,49 persen.