Begini Nasib Rupiah di Akhir Pekan saat Inflasi AS Lebihi Perkiraan dan Data Ekonomi China yang Membaik
Nilai tukar rupiah ditutup melemah terhadap dolar AS pada penutupan perdagangan Jumat sore setelah rilis data inflasi AS dan data ekonomi China.--
BACAKORAN.CO – Rupiah melemah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) pada penutupan perdagangan akhir pekan, Jumat (12/1/2024) sore.
Pergerakan rupiah dipengaruhi oleh data inflasi AS dan rilis data ekonomi China.
Data Bloomberg, rupiah melemah tipis 0,01 persen atau 1,4 poin ke posisi Rp15.550 per USD.
Sedangkan itu indeks dolar juga melemah 0,01 persen ke level 102,020.
BACA JUGA:Rupiah Dibuka Lunglai, Efek Angka Inflasi AS Melonjak Lebihi Perkiraan
Adapun sejumlah mata uang Asia bergerak bervariasi.
Tercatat, Yen Jepang naik 0,20 persen, dolar Singapura meningkat 0,07 persen, peso Filipina plus 0,12 persen, rupee India melonjak 0,15 persen, yuan China naik tipis 0,08 persen, dan bath Thailand menguat 0,09 persen.
Mata uang yang senasib dengan rupiah yaitu dolar Hong Kong anjlok 0,01 persen, won Korea ambles 0,07 persen, dan ringgit Malaysia melemah 0,05 persen.
Direktur Laba Forexindo berjangka Ibrahim Assuaibi mengatakan data ekonomi China menunjukkan beberapa perkembangan positif.
BACA JUGA:Pelaku Pasar Masih Harapkan Pemangkasan Suku Bunga, Rupiah Bekuk Dolar AS
Data inflasi dan perdagangan China mengisyaratkan beberapa tanda pemulihan pada bulan Desember.
Inflasi CPI meningkat sedikit dari bulan ke bulan, sementara ekspor tumbuh lebih besar dari perkiraan.
Dibagian lain, inflasi AS lebih tinggi dari perkiraan pada bulan Desember.
Ditambah tanda-tanda ketahanan pasar tenaga kerja memberikan dorongan yang lebih kecil bagi Federal