BACAKORAN.CO - Masyarakat di Kota Palembang diimbau untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap penyebaran Demam Berdarah Dengue (DBD) menjelang musim penghujan.
Kabid Pengendalian dan Pemberantasan Penyakit (P2P) Dinkes Kota Palembang, Yudhi Setiawan, mengatakan, sebanyak 93 warga telah menderita DBD di awal tahun 2024.
DBD, yang disebabkan oleh gigitan nyamuk Aedes aegypti.
Merupakan ancaman serius bagi kesehatan masyarakat terutama saat musim hujan.
BACA JUGA:Peran Sari Kurma untuk Mengatasi Gejala DBD dan Tipes, Berikut 7 Manfaatnya Terhadap Penyakit!
Genangan air akibat hujan menjadi tempat ideal bagi nyamuk ini untuk berkembang biak.
Dinas Kesehatan Kota Palembang melakukan fogging di lokasi terjangkit DBD--
Sehingga menjaga kebersihan lingkungan rumah menjadi kunci pencegahan.
Yudhi Setiawan menghimbau masyarakat untuk mengimplementasikan pemberantasan sarang Nlnyamuk dengan prinsip 3M Plus.
Yakni menguras tempat penampungan air, menutup tempat-tempat penampungan air.
BACA JUGA:Nyamuk VS Nyamuk? Waspada DBD saat Musim Hujan! Berikut Solusi Pemerintah pada Kasus Ini
Lalu mendaur ulang barang-barang yang berpotensi menjadi sarang nyamuk Aedes aegypti.
Langkah-langkah sederhana ini dapat menghambat perkembangan nyamuk penyebab DBD di sekitar lingkungan.
Dinkes Kota Palembang telah mengambil tindakan pencegahan dengan melakukan fogging (pengasapan).
Lalu memberikan larvasida di 93 lokasi yang terdampak DBD.
BACA JUGA:Kampanye PD Kota Palembang, Fogging Rumah Warga Terkena DBD
Upaya ini diharapkan dapat meminimalkan risiko penyebaran penyakit.
Yang melibatkan partisipasi aktif masyarakat dalam menjaga kebersihan lingkungan.
Penting untuk diingat bahwa pencegahan adalah kunci utama dalam menghadapi ancaman DBD.
Dengan bersama-sama menjaga kebersihan dan mengeliminasi potensi sarang nyamuk.
BACA JUGA:Hewan yang Biasa Berkeliaran di Rumah Ini Disebar untuk Kendalikan DBD, Apa Efektif?
Diharapkan dapat mengurangi jumlah kasus DBD di Kota Palembang serta memastikan kesehatan masyarakat tetap terjaga.