“Atau telah menghilangkan kemungkinan kenaikan suku bunga acuan tahun ini dalam pengumuman hasil rapat kebijakan moneter,” ungkapnya.
Penguatan rupiah juga didorong data ekonomi AS yang menunjukkan indeks harga pengeluaran konsumsi pribadi (PCE) di AS mengalami peningkatan sebesar 0,2 persen pada bulan lalu, setelah turun sebesar 0,1 persen dan tidak direvisi pada November.
Direktur Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi mengatakan, Selama periode 12 bulan hingga Desember, indeks harga PCE meningkat sebanyak 2,6 persen.
Menyamai kenaikan yang terjadi pada bulan November yang belum mengalami revisi.
BACA JUGA:Rupiah Putus Tren Pelemahan 4 Hari Beruntun, Faktor Ini Jadi Pendorong!
Angka-angka itu sesuai dengan ekspektasi konsensus.
“Tingkat inflasi tahunan telah berada di bawah 3 persen selama tiga bulan berturut-turut,” ujarnya.
Pasar sepenuhnya memperkirakan penurunan suku bunga pertama akan terjadi pada pertemuan bulan Mei, dengan probabilitas sekitar 90 persen.
Mengalami penurunan sedikit dari probabilitas 94 persen pada Kamis malam.
BACA JUGA:Jelang Rilis Data Inflasi AS, Rupiah
Sekitar lima penurunan suku bunga sebesar 25 basis poin masing-masing telah diperkirakan akan terjadi pada tahun ini.
Pemerintah juga sejalan dengan pandangan para ekonom, yang tetap optimis bahwa pertumbuhan ekonomi di tahun 2023 dapat mencapai lebih dari 5 persen.