BACAKORAN.CO – Penguatan rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) berlanjut pada perdagangan Selasa (30/1/2024) pagi.
Nilai tukar rupiah dibuka menguat tipis 5 poin atau 0,03 persen ke posisi Rp15.805 per USD.
Adapun mayoritas mata uang di kawasan Asia menunjukkan pergerakan positif.
Tercatat Baht Thailand menguat sebanyak 0,22 persen, yen Jepang 0,12 persen, won Korea Selatan 0,39 persen, ringgit Malaysia 0,1 persen, dan dolar Singapura 0,08 persen.
BACA JUGA:Ada Kabar Baik Ekonomi AS, Begini Pergerakan Rupiah di Perdagangan Awal Pekan
Di sisi lain, dolar Hong Kong mengalami penguatan sebanyak 0,02 persen, sementara peso Filipina turun tipis 0,07 persen, dan yuan China naik sebanyak 0,07 persen.
Sementara itu, rupee India ambles sebanyak 0,03 persen.
Hal serupa juga terjadi pada mayoritas mata uang negara maju.
Tercatat Poundsterling Inggris mengalami penguatan sebanyak 0,01 persen, dolar Australia 0,11 persen, dolar Kanada naik 0,05 persen, dan euro Eropa melaju 0,03 persen.
BACA JUGA:Pasar Tunggu Isyarat The Fed tentang Ini, Rupiah Dibuka Menguat ke Rp15.814 per USD
Hanya franc Swiss yang mengalami pelemahan sebanyak 0,12 persen.
Ariston Tjendra, seorang pengamat pasar keuangan menyatakan, meskipun ada potensi penguatan rupiah, kemungkinan tidak signifikan.
Ini disebabkan oleh pelaku pasar yang mewaspadai hasil rapat Federal Reserve System alias The Fed yang dijadwalkan pada Kamis dini hari mendatang.
Menurut Ariston, pasar berharap pernyataan dari The Fed mungkin akan bersifat dovish.
BACA JUGA:Ada Sentimen AS dan Situasi Politik Jelang Pilpres, Rupiah Melemah atau Menguat pada Awal Pekan?