2. Faktor Musiman
Faktor musiman dapat mempengaruhi pola molting pada kelinci.
Misalnya, kelinci cenderung mengalami molting lebih sering dan lebih intens selama musim gugur dan musim semi.
Perubahan suhu dan lamanya penyinaran matahari pada periode ini dapat merangsang pertumbuhan bulu baru.
BACA JUGA:Kamu Harus Tau Nih! Bolehkah Kelinci di Beri Makan Nasi? Yuk Simak Penjelasannya
3. Usia Kelinci
Usia kelinci juga memainkan peran penting dalam pola molting.
Kelinci muda biasanya mengalami molting lebih sering dibandingkan dengan kelinci yang lebih tua.
Molting pada kelinci muda terkait erat dengan pertumbuhan bulu anak-anak yang membutuhkan lebih banyak energi.
BACA JUGA:Yuk Kenali Karakteristik Kelinci Jenis Netherland Dwarf dan Cara Tepat Untuk Merawatnya, Apa Aja?
4. Hormon dan Kesehatan Umum
Kesehatan umum dan tingkat hormon kelinci dapat mempengaruhi proses molting.
Kelinci yang sehat dan mendapatkan nutrisi yang cukup lebih mungkin mengalami molting dengan lancar.
Sebaliknya, kelinci yang stres, kurang nutrisi, atau memiliki masalah kesehatan.
Mungkin akan mengalami perubahan dalam siklus moltingnya.