Keputusan itu sesuai berdasarkan hasil pertemuan Federal Open Market Committee (FOMC) The Fed hari ini, Kamis (31/1/2024) waktu setempat.
Adapun bank sentral menahan suku bunga acuan pada angka 5,25 persen - 5,5 persen.
Kebijakan The Fed menahan suku bunga dalam rapat kali ini sudah diperkirakan pelaku pasar.
Dimana anggota komite sepakat mengambil keputusan dengan suara bulat.
BACA JUGA:Pelaku Pasar Waspadai Hal Ini, Rupiah Dibuka Menguat Tipis Pagi Ini
Tak hanya itu, bank sentral dalam pertemuan itu kembali mengisyaratkan adanya pemangkasan suku bunga.
Walaupun kebijakan itu tidak segera dilakukan.
Dalam pernyataan yang dikeluarkan setelah pertemuan dua hari mereka, pejabat Fed membatalkan pernyataan sebelumnya mengenai kemungkinan kenaikan suku bunga.
Justru mengadopsi penilaian yang lebih adil terhadap langkah kebijakan di masa depan.
BACA JUGA:Ada Kabar Baik Ekonomi AS, Begini Pergerakan Rupiah di Perdagangan Awal Pekan
“Komite menilai risiko untuk meraih tujuan lapangan kerja dan inflasi bergerak ke arah yang lebih seimbang,” seperti dikemukakan FOMC.
Pengambil kebijakan bank sentral ini, dalam mempertimbangkan penyesuaian apa pun terhadap kisaran target suku bunga dana federal, akan dengan hati-hati menilai data yang masuk, prospek yang berkembang, dan keseimbangan risiko.
Namun, sebagai indikasi bahwa pejabat The Fed tidak terburu-buru menurunkan suku bunga, FOMC juga menyatakan tidak memperkirakan akan tepat untuk mengurangi kisaran target sampai mereka memperoleh keyakinan yang lebih besar bahwa inflasi secara berkelanjutan bergerak menuju 2 persen.
The Fed juga menegaskan kembali niatnya untuk terus mengurangi neraca keuangannya sebanyak $95 miliar per bulan.
BACA JUGA:Pasar Tunggu Isyarat The Fed tentang Ini, Rupiah Dibuka Menguat ke Rp15.814 per USD
Dalam pernyataan pasca-pertemuan, para pembuat kebijakan mengubah deskripsi mereka mengenai kegiatan ekonomi.