Mencari cara yang positif untuk mengekspresikan emosi. Anak perempuan bisa melakukan hal-hal yang disukai, seperti berolahraga, bermain musik, atau berkreasi.
Mencari dukungan dan bantuan. Anak perempuan bisa berbagi cerita dan masalah dengan orang tua, saudara, teman, guru, atau konselor.
BACA JUGA:Ini Salah Satu Penyebab Kualitas Hormon Otak Menurun, Salah Satunya Sering di Lakuin Pria Dewasa
Jika emosi yang dirasakan terlalu berat atau mengganggu aktivitas sehari-hari, anak perempuan bisa mencari bantuan profesional dari psikolog atau psikiater.
Dari semua penjelasan diatas maka, dapatlah kita simpulkan, Pubertas adalah masa perubahan yang dialami oleh anak-anak ketika mereka mulai tumbuh menjadi dewasa.
Pubertas pada anak perempuan biasanya terjadi lebih cepat daripada anak laki-laki, yaitu antara usia 10-14 tahun. Pubertas ditandai dengan munculnya tanda-tanda fisik dan emosional yang berbeda dari sebelumnya.
Tanda-tanda pubertas pada anak perempuan antara lain adalah menstruasi pertama, jerawat, payudara, rambut, dan emosi.
Tanda-tanda ini dipengaruhi oleh hormon, nutrisi, genetik, dan lingkungan. Tanda-tanda ini bisa menimbulkan berbagai masalah, seperti nyeri, infeksi, stres, atau malu.
BACA JUGA:Pengaruhi Kesehatan Anak saat Dewasa
Untuk mengatasi masalah-masalah tersebut, anak perempuan perlu mendapatkan informasi, dukungan, dan bantuan yang tepat dari orang tua, saudara, teman, guru, atau konselor.
Anak perempuan juga perlu menjaga kesehatan fisik dan mentalnya dengan mengonsumsi makanan sehat, minum air putih, berolahraga, beristirahat, dan melakukan hal-hal yang positif.
Dengan begitu, anak perempuan bisa melewati masa pubertas dengan baik dan siap menjadi dewasa.