Orang berbahaya dapat menarik diri dari aktivitas atau orang-orang yang sebelumnya mereka nikmati.
Mereka mungkin mengalami gangguan kepribadian, seperti antisosial, narsistik, atau skizoid.
Orang berbahaya yang menarik diri dapat merasa tidak bahagia, kesepian, atau tidak memiliki tujuan hidup.
Mereka juga dapat mengisolasi diri dari lingkungan sosial, tidak peduli dengan orang lain, atau tidak memiliki empati.
6. Penyalahgunaan Alkohol atau NAPZA
Orang berbahaya dapat menyalahgunakan alkohol atau narkoba sebagai cara untuk mengatasi masalah atau stres yang mereka hadapi.
Mereka mungkin mengalami gangguan penyalahgunaan zat, seperti ketergantungan, toleransi, atau penarikan.
Orang berbahaya yang menyalahgunakan alkohol atau narkoba dapat mengalami perubahan perilaku, penurunan kinerja, atau masalah kesehatan.
Mereka juga dapat terjerat masalah hukum atau keuangan akibat penyalahgunaan zat tersebut.
Itulah 6 ciri orang berbahaya menurut psikologi yang perlu kita ketahui.
Jika kita menemukan orang yang memiliki ciri-ciri tersebut, sebaiknya kita berhati-hati dan menjaga jarak.
Jika kita merasa khawatir atau terancam oleh orang tersebut, segera minta bantuan dari orang yang dapat dipercaya, seperti keluarga, teman, atau pihak berwenang.
Jika kita merasa bahwa kita sendiri memiliki ciri-ciri tersebut, jangan ragu untuk mencari bantuan profesional, seperti psikolog atau psikiater.
Dengan bantuan yang tepat, kita dapat mengatasi gangguan mental atau kepribadian yang kita alami dan menjalani hidup yang lebih sehat dan bahagia.(*)