BACAKORAN.CO – Nilai tukar rupiah dan mayoritas mata uang kawasan Asia bersinar pada penutupan perdagangan akhir pekan, Jumat (2/2/2024).
Rupiah berada di posisi Rp15.660 per USD, menguat 104 poin atau 0,66 persen dari perdagangan sebelumnya.
Senada, kurs referensi Bank Indonesia (BI) Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) memposisikan rupiah di Rp15.688 per USD pada perdagangan hari ini.
Adapun mayoritas mata uang di kawasan Asia terpantau menguat.
BACA JUGA:Sempat Dibuka Loyo, Rupiah Pukul Balik Dolar AS, Sentimen Internal-Eksternal Ini Jadi Penopang!
Tercatat, bath Thailand naik 0,12 persen, dolar Singapura melonjak 0,14 persen, ringgit Malaysia naik 0,14 persen, dan won Korea Selatan melesat 0,73 persen.
Lalu peso Filipina melejit 0,34 persen, yuan China naik 0,02 persen, dan dolar Hong Kong naik tipis 0,02 persen.
Begitu pun mata uang negara maju yang perkasa terhadap dolar AS.
Tercatat, poundsterling Inggris naik tipis 0,05 persen, dolar Australia melesat 0,35 persen, franc Swiss dan euro Eropa masing-masing menguat 0,10 persen.
BACA JUGA:Pergerakan Rupiah Pagi Ini saat The Fed Tahan Suku Bunga
Menurut Analis Pasar Uang Lukman Leong, penguatan rupiah dan mata uang terhadap dolar AS yang lesu jelang rilis data ketenagakerjaan.
"(Pelaku) pasar mengantisipasi data tenaga kerja NFP (rilis) malam," ujarnya.
Pasar, terang Lukman, memperkirakan data tenaga kerja NFP kembali mengecewakan.
Hal itu menyusul data pekerjaan sebelumnya yang lebih lemah.
BACA JUGA:Rupiah Melemah pada Pembukaan Perdagangan, Ternyata Ini Biang Keladinya!