BACAKORAN.CO - Penelitian yang dipublikasikan di Planetary Science Journal menyebutkan bahwa lingkar Bulan aktif menyusut.
Seorang analis dari Lunar Reconnaissance Orbiter menduga hal ini disebabkan oleh pendinginan interior Bulan.
Penyusutan ini mengakibatkan permukaan Bulan dipenuhi retakan dan lipatan, sehingga membahayakan astronot yang berencana mendarat di Bulan dan membangun habitat permanen.
Pada tahun 2019, para peneliti juga melaporkan gempa bulan yang sedang berlangsung.
Gempa ini menimbulkan guncangan kuat di wilayah kutub selatan.
BACA JUGA:Peringatan! NASA: akan ada Badai Matahari yang Menghantam Bumi, ini Dampaknya Internet dan Listrik?
BACA JUGA:NASA Rekam 9 Penampakan Misterius dari Angkasa, Diduga Berhubungan Dengan Alien
Walaupun berjarak 384.400 km dari Bumi, gempa bulan dianggap cukup kuat untuk merusak struktur manusia, apalagi gempa bulan bisa berlangsung berjam-jam.
Untungnya, dengan teknologi modern dan informasi terkini, lokasi pendaratan teraman astronot di Bulan kini dapat ditentukan.
Sejak manusia pertama kali melangkah di Bulan pada tahun 1969, Bulan telah menjadi objek penelitian intensif bagi ilmuwan di seluruh dunia.
Berbagai misi antariksa, termasuk Apollo 11 telah memberikan data dan informasi yang berharga tentang satelit alami Bumi ini.
Tetapi, baru-baru ini, teleskop canggih dan peralatan pengamatan terbaru NASA mengungkapkan fakta mengejutkan.
BACA JUGA:GAWAT, NASA Kabarkan Bumi Akan Kiamat Internet Apakah Netizen Bisa Hidup Tanpa Internet
BACA JUGA:Bikin Makin Hareudang, Fenomena Cuaca Ini Melanda Indonesia Loh Guys
Ukuran Bulan tampaknya mengalami penyusutan secara signifikan.