“Jadi semuanya murah. Jadi Toko Kepo khusus untuk bahan pokok murah di toko yang hadir setiap hari,” ucap Fatoni.
“Gerakan serentak ini perlu kita lakukan agar hasilnya lebih dirasakan, lebih efektif dan tepat sasaran jadi lebih sporadis, tidak senidiri-sendiri, tidak terpisah-pisah, semuanya terkoordinir dan terkendali.
Ini kita harapkan semua harga pokok lebih terkendali, masyarakat tidak panik dan semua kebutuhan pokok terpenuhi,” sambungnya.
BACA JUGA:HUT ke-50 TVRI Sumsel, Pj Gubernur Agus Fatoni: TVRI Tetap Jadi Media Informasi, Edukasi dan Hiburan
Dalam kesempatan yang sama, Fatoni juga melaunching secara resmi Gerakan Pengendalian Inflasi Sumatera Selatan (GPISS).
Tujuan dilaksanakan gerakan ini sama halnya dengan program GPMSS, yaitu guna menekan laju inflasi secara maksimal, terutama di Kabupaten Muara Enim, Kota Palembang, Kota Lubuklinggau dan Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI).
Selain itu, Fatoni juga akan menggencarkan Gerakan Sumsel Mandiri Pangan (GSMP). Dia mengajak seluruh masyarakat agar mau menanam bahan-bahan pokok dengan memanfaatkan pekarangan rumah, lahan sekitar juga kebun di sekolah.
“Semua kita akan terus kita lakukan untuk mengendalikan inflasi yang ada di Sumsel,” tandasnya.
Dalam kesempatan yang sama, Kepala Biro Ekonomi Sumsel, Hengky Putrawan menambahkan pasar murah di Palembang dipusatkan di Lapangan Kantor Den POM II/4 Palembang.
Masyarakat pun cukup antusias dengan program ini, terbukti lima ribu warga datang berbelanja kemarin.
“Sejumlah bahan pokok yang dijual melalui Pasar Murah, di antaranya beras seharga Rp 10 ribu perkilogram, gula pasir seharga Rp 13 ribu perkilogram, cabai seharga Rp 24 ribu perkilogram, bawang merah seharga Rp 10 ribu per kilogram, bawang putuh seharga Rp 20 ribu per kilogram dan telor seharga Rp 24 ribu per kilogram," tegasnya.