Allah SWT membentuk kepalanya seperti kepala unta dan dadanya seperti daging yang menonjol diatas punggung.
Kemudian wajah yang ada diantara dada dan kepala itu seperti wajah kera, kedua matanya terbelah pada sepanjang permukaan wajahnya.
Lubang hidungnya terbuka seperti cerek tukang bekam, kedua bibirnya seperti bibir lembu dan taringnya keluar seperti taring babi hutan dan janggutnya sebanyak 7 helai.
Setelah itu, Allah mengusir iblis dari surga bahkan dari langit dan bumi dan iblis tidak akan masuk ke bumi melainkan dengan cara sembunyi-sembunyi.
Allah melaknat iblis hingga hari kiamat atas kekafirannya dan menghukumya dengan masuk ke dalam neraka.
Ketika Allah membalas pembangkangan iblis itu, maka menangislah Malaikat Jibril dan Mikail.
Allah SWT berfirman, “Apakah yang membuatk kamu menangis?”, lalu mereka menjawab, “Ya Allah! Kami tidaklah aman dari tipu dayaMu.”
Kemudian Allah kembali berfirman kepada kedua malaikat, “Begitulah Aku. Jadilah engkau berdua tidak aman dari tipu dayaKu”.
Setelah diusir dari surga, iblis pun berkata kepada Allah, “Ya Tuhanku, Engkau telah mengusir aku dari surga disebabkan Adam, dan aku tidak menguasainya melainkan dengan penguasaan-Mu”.
Kemudian Allah SWT pun berfirman, “Engkau dikuasakan atas dia, yakni atas anak cucunya, sebab para nabi adalah maksum.”
Iblis terus meminta tambahan agar tidak hanya bisa menggoda manusia, Allah SWT berfirman : “Tidak akan dilahirkan seorang anak baginya kecuali tentu dilahirkan untukmu dua padanya.
Dada mereka adalah rumahmu, engkau berjalan disana sejalan dengan peredaran darah.”
Tidak berhenti disitu, Allah SWT pun mengizinkan iblis menggoda manusia dengan melakukan tipu daya lewat harta, zina bahkan perkara syirik.(*)