BACAKORAN.CO - Kanker serviks merupakan salah satu momok yang mengancam kesehatan dan keselamatan perempuan di Indonesia.
Menurut data GLOBOCAN 2020, kanker serviks menempati posisi kedua sebagai jenis kanker perempuan terbanyak dengan jumlah kasus 36.633 (17,2%) di Indonesia dan telah merenggut nyawa 57 perempuan setiap harinya.
Penyebab utama dari kanker serviks adalah Human Papillomavirus (HPV), virus yang umumnya menular melalui hubungan seksual.
Dari ratusan jenis virus HPV, hanya ada 14 jenis yang dapat menyebabkan kanker. Di mana 70% kasus kanker serviks disebabkan oleh virus HPV tipe 16 dan 18.
Kanker serviks adalah jenis kanker yang paling bisa dicegah sejak dini.
Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC), skrining dan vaksinasi dapat mencegah sampai 90% kasus kanker serviks.
Namun sayangnya, kesadaran dan akses untuk melakukan skrining dan vaksinasi masih rendah di Indonesia.
BACA JUGA: Apa Itu Kanker Mulut, dan Bagaimana Bisa Terjadi? Alkoholic dan Perokok perlu waspada!
Akibatnya, banyak perempuan yang terlambat mendapatkan diagnosis dan pengobatan. Sebanyak 70% perempuan yang terdiagnosis kanker serviks sudah berada pada stadium lanjut, di mana pengobatan menjadi kurang efektif.
Hal ini menyebabkan 50% perempuan yang terdiagnosis kanker serviks meninggal dunia karena penyakit tersebut.
Untuk mengatasi masalah kanker serviks di Indonesia, pemerintah melalui Kementerian Kesehatan telah mengimplementasikan sejumlah strategi.
Strategi itu termasuk vaksinasi HPV kepada anak perempuan usia sekolah dan deteksi kanker serviks sedini mungkin untuk perempuan-perempuan Indonesia.
Bahkan, pemerintah sudah melakukan proyek uji coba vaksinasi HPV gratis di sekolah-sekolah di Jakarta, serta menyediakan perawatan yang adekuat untuk menangani kanker serviks di Indonesia.
Selain itu, Kementerian Kesehatan tengah mengembangkan Rencana Aksi Nasional (RAN) Pemberantasan Kanker Serviks untuk Indonesia (2023-2030).
Visi masa depan dari rencana aksi ini adalah membuat kanker serviks menjadi penyakit masa lalu, dan memastikan setiap perempuan dari semua lapisan sosial ekonomi dapat hidup sehat dan bebas dari ancaman kanker serviks.