Lampion ini kerap kali hadir dalam perayaan masyarakat Tiongkok karena memiliki arti sebagai simbol keberuntungan.
Serta didominasi warna merah yang bermakna lambang kemakmuran, kebahagiaan, dan kesejahteraan.
Masyarakat Tionghoa meyakini bahwa pegelaran festival lampion yang meriah akan memberi jalan dan menerangi rezeki bagi kehidupan mereka.
3. Kuliner khas yang wajib dihidangkan
Eits, selain identik dengan pernak-pernik merah dan lampion, Cap Go Meh juga biasanya dilengkapi makanan yang wajib dihidangkan di meja makan.
Salah satunya adalah mi panjang umur yang menjadi doa dan harapan untuk diberi kesehatan serta umur yang panjang.
Uniknya lagi, panjang mi ini bisa mencapai 2 meter.
Selain mi panjang umur, ada juga lontong Cap Go Meh yang merupakan makanan peranakan-Jawa.
Hidangan ini juga diketahui sebagai pengganti yuanxiao yang terbuat dari tepung beras.
Karena pada zaman dahulu yuanxiao sulit ditemukan dan akhirnya para perantau dari Tiongkok yang banyak menikah dengan orang Indonesia, menjadikan hidangan lontong ini dengan anggapan memiliki makna yang mirip.
Seporsi lontong Cap Go Meh umumnya terdiri dari isian lontong, ayam opor, sambal kentang, dan telur rebus.
4. Tradisi tarian barongsai
Bukan cuma festival lampion dan kuliner khasnya aja, momen Cap Go Meh juga kurang lengkap rasanya tanpa kehadiran barongsai.
BACA JUGA:Warning! Pelunasan Biaya Haji Tinggal Sehari, Segera Bayar Jika Sudah Lakukan Ini