BACAKORAN.CO - Pemilu 2024 tinggal bebera jam lagi untuk dilaksanakan. Namun, tidak semua daerah bisa menggelar pemungutan suara serentak pada 14 Februari 2024. Salah satu daerah yang harus menunda pemungutan suara adalah Kabupaten Paniai, Papua Tengah.
Daerah ini mengalami insiden pembakaran dan perusakan logistik pemilu oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab.
KPU RI telah mengeluarkan keputusan resmi tentang penundaan pemungutan suara di empat distrik di wilayah Kabupaten Paniai.
Keputusan ini dikeluarkan setelah KPU RI menerima laporan dari KPU Kabupaten Paniai tentang kondisi logistik pemilu yang rusak akibat aksi pembakaran dan pembuangan ke sungai.
BACA JUGA:KPU Ajak Rakyat Awasi Suara di Pemilu 2024
“Menetapkan jumlah dan nama distrik di wilayah Kabupaten Paniai yang dilakukan penundaan pelaksanaan pemungutan dan penghitungan suara yang disebabkan oleh pengrusakan logistik pada saat pendistribusian oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab dalam Pemilihan Umum Tahun 2024,” demikian bunyi Surat Keputusan KPU Kabupaten Paniai Nomor 10 Tahun 2024 yang ditandatangani oleh Ketua KPU Kabupaten Paniai, Sisilia Nawipa.
Surat keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan, yaitu 13 Februari 2024.
Empat distrik yang terkena dampak penundaan pemungutan suara adalah Distrik Kebo, Distrik Aweida, Distrik Muye, dan Distrik Yagai.
Jumlah TPS yang ditunda adalah 92 TPS, dengan jumlah pemilih sebanyak 22.091 suara.
BACA JUGA:Ide Awal Dirty Vote, Film yang Menyentil Kecurangan Pemilu 2024
Penundaan pemungutan suara ini merupakan dampak dari insiden yang terjadi sebelumnya, yaitu pembakaran dan perusakan logistik pemilu oleh sekelompok orang yang tidak dikenal.
Insiden ini sempat viral di media sosial, dimana warga di Paniai memperlihatkan kotak suara yang terbakar atau dibuang ke sungai.
Akibatnya, surat suara yang sudah dikirim menjadi basah atau rusak.
“Kan surat suaranya jadi rusak, yang sudah dikirim itu. Ada yang dilempar di laut atau sungai menjadi basah atau rusak,” kata Komisioner KPU RI, Mochamad Afifuddin, di Hotel Shangri-La, Jakarta Pusat, Selasa (13/2).
Afifuddin mengatakan, KPU RI akan segera mengirimkan logistik pemilu pengganti untuk daerah yang mengalami penundaan pemungutan suara.
Ia berharap, pemungutan suara susulan bisa dilakukan secepat mungkin, agar tidak mengganggu proses rekapitulasi suara di tingkat nasional.