BACAKORAN.CO – Pelemahan rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) berlanjut.
Nilai tukar rupiah berada pada posisi Rp15.660 per USD pada perdagangan Jumat (16/2/2024) pagi.
Rupiah turun 37 poin atau 0,24 persen dibanding perdagangan sebelumnya.
Sementara indeks dolar terpantau menguat 0,10 persen ke posisi 104,272.
Adapun mata uang kawasan Asia lainnya terpantau bergerak bervariasi.
Tercatat, yen Jepang ambles 0,09 persen, dolar Hong Kong anjlok 0,02 persen, dolar Singapura melemah 0,05 persen, rupee India turun 0,02 persen, dan Baht Thailand minus 0,11 persen.
Lalu ringgit Malaysia menguat 0,04 persen, yuan China naik tipis 0,04 persen, peso Filipina melejit 0,17 persen dan won Korea menguat 0,04 persen.
Direktur Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi memperkirakan rupiah akan mengalami fluktuasi tetapi cenderung melemah dalam kisaran Rp15.600 hingga Rp15.670 per USD.
BACA JUGA:Nasib Rupiah Pagi Ini setelah Prabowo – Gibran Unggul Telak versi Quick Count!
Tekanan terhadap rupiah dipicu sikap pelaku pasar yang fokus pada data pengangguran dan penjualan AS yang akan dirilis.
Dia menjelaskan bahwa sejumlah pejabat Federal Reserve System alias The Fed telah memperingatkan bahwa inflasi tinggi akan menghambat penurunan suku bunga lebih awal.
Adapun data penjualan dan klaim pengangguran AS menjadi fokus untuk mendapatkan lebih banyak isyarat dari negara dengan perekonomian terbesar di dunia tersebut.
Sementara sentimen dari dalam negeri, kemenangan pasangan calon nomor urut 02 Prabowo Subianto - Gibran Rakabuming Raka verso quick count sudah dapat diprediksi.
BACA JUGA:Besok Pilpres 2024, Sikap Pelaku Pasar Ini Bikin Rupiah Ditutup Loyo