BACAKORAN.CO – Ketidakpastian ekonomi global membuat sejumlah negara berada di tepi jurang resesi.
Setelah Jerman dan Srilanka, Inggris menjadi salah satu negara yang diperkirakan akan menyusul.
Bahkan, saat ini secara teknis, Inggris sudah masuk ke dalam jurang resesi.
Pasalnya, ekonomi negara tersebut mengalami kontraksi selama dua kuartal berturut-turut.
BACA JUGA:Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Tetap Kuat saat Perlambatan Ekonomi Global, Begini Penjelasan BPS!
BACA JUGA:Bukan Didorong Kondisi Ekonomi Dunia, Ini Alasan Sebenarnya Microsoft Lakukan PHK Massal Karyawan!
Dilansir dari laporan dari Reuters, Produk Domestik Bruto (PDB) negara tersebut menyusut sebesar 0,3 persen di kuartal IV-2023.
Sebelumnya, pada kuartal Juli hingga September (kuartal III-2024), ekonomi Inggris sudah mengalami penyusutan sebesar 0,1 persen.
Meski belum ada pengumuman resmi dari pemerintah Inggris mengenai resesi, namun secara teknis negara tersebut sudah terjatuh ke dalam jurang resesi.
Hal ini terjadi karena ketika pertumbuhan ekonomi sebuah negara berada dalam angka negatif selama dua kuartal berturut-turut.
BACA JUGA:Tidak Ada Satu Pun di Pulau Jawa! Ini 10 Besar Provinsi Kontribusi Pertumbuhan Ekonomi Indonesia
Maka secara teknis negara tersebut telah memasuki resesi.
Kondisi resesi yang dialami Inggris ini akan menambah tekanan pada Bank Sentral Inggris (Bank of England/BOE) untuk segera menurunkan suku bunga.
Para pengusaha di negara tersebut pun telah memohon bantuan dari pemerintah supaya bisa meningkatkan daya saing mereka saat ini.