BACA JUGA:Girls, Ternyata, Bunga Kamboja Punya Segudang Manfaat untuk Kulit, Apa Saja?
Kebijakan dan Kejahatan Pemerintahan Khmer Merah
Pemerintahan Khmer Merah memiliki visi untuk menciptakan masyarakat yang mandiri dan agraris, yang bebas dari pengaruh asing dan modernitas.
Untuk mencapai hal ini, mereka melakukan berbagai kebijakan yang radikal dan brutal, yang disebut sebagai “Maha Lompatan Maju” atau “Maha Lout Ploh”.
Beberapa kebijakan dan kejahatan yang dilakukan oleh pemerintahan Khmer Merah adalah:
1. Mengevakuasi paksa kota-kota dan memindahkan penduduknya ke pedesaan, untuk bekerja sebagai petani di koperasi kolektif.
Mereka yang menolak, melawan, atau mencoba melarikan diri akan dibunuh atau dipenjara.
BACA JUGA:Sadarkah Israel, Mereka Tidak Akan Dapat Membasmi Hamas?
2. Menghapus segala bentuk hak milik pribadi, uang, pasar, agama, pendidikan, dan kebudayaan.
Mereka yang memiliki barang-barang terlarang, seperti jam tangan, kacamata, atau buku, akan dianggap sebagai musuh dan akan dibunuh atau dipenjara.
3. Mengadakan pembersihan massal terhadap kelompok-kelompok yang dianggap sebagai musuh, seperti intelektual, profesional, pegawai negeri, etnis minoritas, mantan tentara, dan anggota partai politik lain.
Mereka yang dicurigai akan ditangkap, disiksa, dan dieksekusi di pusat-pusat penahanan, seperti Penjara S-21 atau Tuol Sleng.
4. Mengabaikan kesehatan dan kesejahteraan rakyat, dengan tidak menyediakan obat-obatan, pangan, dan perawatan yang memadai.
Akibatnya, banyak orang yang meninggal karena kelaparan, penyakit, dan kelelahan.
Pol Pot, Akibatnya, banyak orang yang meninggal karena kelaparan, penyakit, dan kelelahan. gbr ilustrasi bacakoran--
BACA JUGA:Mobnas Vietnam, VinFast: Membawa Revolusi Kendaraan Listrik ke Indonesia
Akhir dan Dampak Pemerintahan Khmer Merah
Pemerintahan Khmer Merah berakhir pada tahun 1979, ketika pasukan Vietnam menginvasi Kamboja dan menggulingkan rezim Pol Pot.