Brutal! 4 Kebijakan Pemerintahan Khmer Merah: Rezim Komunis yang Menyengsarakan Kamboja

Senin 19 Feb 2024 - 20:38 WIB
Reporter : djarwo
Editor : djarwo

Vietnam mendirikan Republik Rakyat Kamboja, yang pro-Soviet dan anti-Tiongkok.

Sementara itu, Khmer Merah melarikan diri ke perbatasan dengan Thailand, dan terus berperang melawan pemerintah Vietnam dan Kamboja.

Pemerintahan Khmer Merah meninggalkan dampak yang sangat buruk bagi Kamboja, baik secara fisik, sosial, maupun psikologis.

BACA JUGA:Usai Tekuk Vietnam Kecerdikan STY Akan Diuji Jepang, Bagaimana Prediksi Susunan Pemainnya? Ini Daftarnya

Beberapa dampak yang dirasakan oleh Kamboja adalah:

1. Kematian sekitar 2 juta jiwa, atau seperempat dari populasi Kamboja saat itu. Korban tewas akibat pembunuhan, kelaparan, penyakit, dan kekerasan.

2. Kerusakan infrastruktur, ekonomi, dan lingkungan. Banyak bangunan, jalan, jembatan, dan saluran irigasi yang hancur atau ditinggalkan.

Ekonomi Kamboja mengalami kemunduran dan ketergantungan. Lingkungan Kamboja juga tercemar oleh ranjau darat, bom, dan limbah.

3. Hilangnya warisan dan kebudayaan. Banyak situs, monumen, dan artefak bersejarah yang rusak atau dihancurkan oleh Khmer Merah.

Banyak pula pengetahuan, tradisi, dan seni yang hilang atau terlupakan oleh generasi muda.

4. Trauma dan luka batin. Banyak orang yang mengalami trauma dan luka batin akibat pengalaman mereka selama pemerintahan Khmer Merah.

Banyak pula yang mengalami depresi, stres, dan gangguan mental lainnya.

BACA JUGA:Lantaran Ini Harga Saham Himbara Meroket, Stockholder pun Auto Hepi!

Pemerintahan Khmer Merah adalah salah satu rezim komunis yang paling kejam dan menyengsarakan di dunia.

Dengan visi yang utopis dan ideologi yang radikal, mereka melakukan berbagai kebijakan dan kejahatan yang merenggut nyawa, menghancurkan sosial, dan menindas rakyat Kamboja.

Pemerintahan Khmer Merah berakhir pada tahun 1979, tetapi meninggalkan dampak yang sangat buruk bagi Kamboja, yang masih dirasakan hingga saat ini.

Kategori :