BACAKORAN.CO – Perekonomian di China makin membaik.
Ini ditunjukkan dengan tingkat perjalanan dan belanja masyarakat selama liburan Tahun Baru Imlek yang melampaui sebelum pandemi Covid-19.
Menurut laporan dari Bloomberg, pemerintah China mencatat sekitar 474 juta perjalanan di seluruh negeri selama festival yang berlangsung dari 10 - 17 Februari 2024.
Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata China melaporkan bahwa jumlah perjalanan tersebut naik 19 persen dibandingkan dengan periode serupa pada 2019.
BACA JUGA:Ekonomi Dunia Buruk, Giliran Inggris Terjun ke Jurang Resesi, Ini Tandanya!
Sementara itu, total pengeluaran pariwisata selama liburan tersebut naik hampir 8 persen dibanding 2019, mencapai 633 miliar yuan (US$88 miliar).
Perekonomian China saat ini tengah berada pada pencarian momentum pertumbuhan.
Dihadapkan pada tantangan seperti kemerosotan di sektor properti, kepercayaan diri yang rendah, dan tekanan deflasi yang berkelanjutan.
Tahun Baru Imlek merupakan salah satu hari libur terpenting di China dan menjadi barometer utama untuk mengukur konsumsi.
BACA JUGA:Inggris dan Jepang Sudah Terjun ke Jurang Resesi, Siapa Selanjutnya Bakal Nyusul?
Salah satu aspek yang mengalami lonjakan adalah mobilitas masyarakat menggunakan kereta api.
Selama periode 10-17 Februari, tercatat 99,5 juta perjalanan kereta api, atau 36 persen lebih tinggi dari periode serupa pada tahun 2019.
Kepala Ekonom Goldman Sachs Inc. China, Hui Shan, mengomentari data pariwisata lokal tersebut sebagai indikator yang kuat bahwa ekonomi China sedang tumbuh.
"Ini merupakan tanda yang menggembirakan bahwa pertumbuhan konsumsi rumah tangga riil dapat mencapai 6 persen tahun ini," ujarnya.
BACA JUGA:Jepang Susul Inggris Masuk Jurang Resesi, Ternyata Ini Biang Keroknya!