Namun, ia dikabarkan tidak sejalan dengan pandangan ekonomi Prabowo, yang lebih mengutamakan kedaulatan dan kemandirian nasional.
Selain Sri Mulyani, ada juga nama-nama lain yang tidak masuk dalam daftar kabinet Prabowo-Gibran, seperti Retno Marsudi (Menteri Luar Negeri), Basuki Hadimuljono alias Pak Bas (Menteri PUPR), dan Nadiem Makarim (Menteri Pendidikan dan Kebudayaan).
BACA JUGA:Pj Gubernur Sumsel Imbau Masyarakat Jaga Iklim Kondusif di Sumsel hingga Pilkada Mendatang
Mereka dianggap tidak sesuai dengan visi dan misi Prabowo-Gibran, yang ingin melakukan perubahan besar-besaran di berbagai bidang.
Sementara itu, ada juga nama-nama yang masuk dalam daftar kabinet Prabowo-Gibran, yang mungkin tidak banyak orang duga.
Misalnya, Agus Harimurti Yudhoyono (Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan), Yusril Ihza Mahendra (Menteri Hukum dan HAM), Ridwan Kamil (Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat), dan Bambang Haryo Soekartono (Menteri Perhubungan).
Mereka dipilih karena dianggap memiliki kompetensi, integritas, dan loyalitas terhadap Prabowo-Gibran.
Namun, daftar kabinet Prabowo-Gibran yang beredar ini belum tentu benar dan resmi.
Prabowo sendiri belum mengumumkan secara langsung siapa saja yang akan menjadi menteri di bawah kepemimpinannya.
Ia masih menunggu hasil penghitungan suara oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU), yang dijadwalkan selesai pada akhir Maret 2024.
Prabowo juga mengatakan bahwa ia akan memilih menteri berdasarkan kriteria profesional, jujur, dan berani. (*)