BACAKORAN.CO – Penduduk Indonesia yang memiliki hak pilih baru saja menyelesaikan agenda pemilihan presiden (Pilpres) pada pemilihan umum (Pemilu) 2024.
Selepas Pilpres, warga dihadapkan pada sejumlah masalah perekonomian.
Mulai dari harga kebutuhan pokok, seperti beras yang melonjak hingga kemungkinan naiknya harga bahan bakar minyak (BBM).
Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mengungkapkan bahwa tren kenaikan harga minyak dunia saat ini dapat berdampak pada harga jual BBM.
BACA JUGA:Harga Pertamax Cs Turun, Bagaimana Pertalite?
BACA JUGA:Pembatasan Pembelian Pertalite – Solar? Ini Kata Pemerintah
Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi (Dirjen Migas) Kementerian ESDM, Tutuka Ariadji, menyatakan, saat ini harga minyak mentah dunia terus meningkat dan menunjukkan kecenderungan kenaikan harga BBM.
Khususnya yang bukan subsidi, di dalam negeri.
"Mengamati harga minyak yang terus naik, sepertinya ke arah sana (harga BBM non-subsidi naik)," ujar Tutuka.
Tutuka menjelaskan bahwa salah satu alasan kenaikan harga minyak dunia saat ini adalah dampak dari konflik di Timur Tengah yang masih berlangsung.
BACA JUGA:Rakyat Kian Sulit! Pertamina Hapus Pertalite. Ini Produk Penggantinya?
Hal ini berdampak pada logistik minyak mentah di seluruh dunia.
Sehingga dia mengindikasikan kemungkinan kenaikan harga BBM non subsidi pada bulan depan karena konflik di Timur Tengah yang menyebabkan kenaikan harga minyak dunia.
"Intensitas konflik di Timur Tengah masih tinggi dan mengganggu logistik sehingga berdampak. Jadi, memang perlu dipantau, saya setuju karena harga minyak cenderung terus naik," cetusnya.