Sementara itu, kebijakan makroprudensial dan sistem pembayaran tetap mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.
Kebijakan makroprudensial yang longgar terus diterapkan untuk mendorong penyaluran kredit kepada sektor usaha dan rumah tangga.
Pengembangan digitalisasi sistem pembayaran, termasuk digitalisasi transaksi keuangan pemerintah pusat dan daerah, juga terus didorong untuk meningkatkan volume transaksi dan memperluas inklusi ekonomi dan keuangan digital.
Perry menjelaskan bahwa kebijakan mempertahankan suku bunga acuan didasarkan pada proyeksi pertumbuhan ekonomi global yang lebih baik dari proyeksi sebelumnya.
Namun, BI mengakui bahwa ketidakpastian di pasar keuangan masih tinggi.
"Pertumbuhan ekonomi global diproyeksikan sebesar 3,1 persen pada tahun 2023 dan 3,0 persen pada tahun 2024, meningkat dari proyeksi sebelumnya masing-masing sebesar 3,0 persen dan 2,8 persen," tukas Perry.