Faktor Domestik Picu Inflasi Ini Buat Rupiah Terkapar di Awal Pekan

Senin 26 Feb 2024 - 16:49 WIB
Reporter : Ramadhan Evrin
Editor : Ramadhan Evrin

BACAKORAN.CO – Nilai tukar rupiah ditutup melemah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) pada perdagangan Senin (26/2/2024) sore.

Rupiah melemah ke posisi Rp15.644 per USD, turun sebesar 47 poin atau 0,3 persen dari perdagangan sebelumnya.

Kurs referensi Bank Indonesia (BI) Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) juga menempatkan rupiah pada level Rp15.635 per USD.

Sedangkan mata uang kawasan Asia bergerak dengan bervariasi terhadap dolar AS.

BACA JUGA:Sentimen Suku Bunga Pengaruhi Nasib Rupiah di Awal Pekan, Perkasa atau Lanjut Tak Berdaya?

Tercatat won Korea Selatan turun 0,01 persen, peso Filipina anjlok 0,24 persen, dan dolar Singapura ambles 0,08 persen.

Lalu yuan China minus 0,02 persen dan dolar Hong Kong turun 0,01 persen.

Namun, baht Thailand naik 0,24 persen, ringgit Malaysia plus 0,01 persen, rupee India menguat tpis 0,08 persen, dan yen Jepang tumbuh 0,05 persen.

Begitu pun mata uang negara maju yang bergerak bervariasi.

BACA JUGA:Jelang Pengumuman RDG BI, Rupiah dan Sejumlah Mata Uang Asia Senasib, Seperti Apa?

Tercatat poundsterling Inggris naik tipis 0,01 persen, euro Eropa tumbuh 0,09 persen, dan franc Swiss plus 0,02 persen.

Sementara dolar Australia ambles 0,14 persen dan dolar Kanada anjlok 0,07 persen.

Analis pasar uang Lukman Leong menyatakan, pelemahan rupiah terhadap dolar AS disebabkan oleh faktor domestik, yaitu kekhawatiran akan kenaikan harga beras dalam negeri yang berpotensi meningkatkan inflasi.

"Indeks dolar AS sendiri terpantau datar," ujarnya.

BACA JUGA:Data Properti AS di Luar Ekspekstasi Pasar, Begini Perkiraan Nilai Tukar Rupiah Hari Ini

Kategori :