BACAKORAN.CO -- Aktifitas dan perekonomian warga dua kabupaten di Sumatera Selatan yaitu Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir (PALI) dan Kabupaten Musi Rawas kembali terganggu.
Pasalnya mereka tak bisa menggunakan sarana transportasi kendaraan pribadi dan kendaraan umum untuk melitasi jembatan penyeberangan yang menghubungkan dua kabupaten tersebut.
Jembatan yang berada di jalan alternatif PALI - Mura tepatnya di Dusun VI Tumpang Sari, Desa Semangus Kecamatan Talang Ubi, PALI itu, Senin 26 Februari 2024 kembali terendam banjir. Peristiwa ini menurut warga sudah kesekian kalinya terjadi.
Selain jembatan, banjir akibat tingginya curah hujan itu ikut merendam jalansepanjang lebih kurang 200 meter.
BACA JUGA:Sempat Terisolir, Warga Bangun Jembatan Darurat, Berjibaku Tumpuki Batang Pohon. Ini Perjuangannya…
Eman, salah satu warga Semangus yang mengurungkan niatnya untuk pergi ke kota Kabupaten PALI yaitu Pendopo karena kendaraan yang dibawanya tidak dapat melintasi jalan tersebut.
"Kondisi jembatan ini memang sangat memprihatinkan, dan kondisinya seperti ini sudah cukup lama. Posisi jembatan ini lebih rendah dari jalan dan membuat sering tergenang banjir ketika debit air sungai meningkat," katanya, Senin (26/2).
Elman sangat berharap ada tindakan dari Pemkab PALI maupun Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan karena menurutnya jembatan dan jalan tersebut merupakan nadi perekonomian masyarakat setempat dan sebagai jalan utama jalur alternatif penghubung kabupaten.
"Seharusnya pihak terkait cepat tanggap, apalagi kondisi ini sudah lama dan selalu dilintasi warga, dan berdampak pada perekonomian warga,"katanya.
BACA JUGA:7 Ciri-Ciri Kambing Sakit Mandul Kenali Tanda-tanda yang Perlu Diobservasi, Gini Caranya!
"Jangan sampai nanti ada korban baru dibenahi. Setidaknya ada solusi sementara ketika kondisi banjir seperti ini agar warga tetap dapat melintas dan melakukan aktifitas,"ujarnya.
Dirinya mengungkapkan bahwa kondisi tersebut telah terjadi sejak tiga hari terakhir, dan kondisi air hingga kini belum juga surut.
"Jumat malam itu sudah tergenang, jadi ada salah satu kendaraan warga yang melintas dan mengalami mati mesin, dan mogok. Jadi sangat sulit warga untuk aktifitas," katanya.
Hal senada juga diungkapkan Ari, salah satu warga Pendopo yang ingin melintasi jalan tersebut untuk bekerja harus menumpang kendaraan yang nekad melintasi untuk sampai ke sisi seberang dari banjir yang menutupi jembatan dan jalan tersebut.
BACA JUGA:7 Cara Efektif Memerangi Kutu Pada Kambing untuk Kesehatan yang Optimal, Gini Solusinya!
BACA JUGA:5 Cara Melatih Kucing Agar Tidak Buang Kotorannya Sembarangan di Rumah, Nomor 1 Wajib Dilakukan...
"Kendaraan kita tidak bisa melintas, jadi kita numpang kendaraan yang lebih besar atau kendaraan yang tinggi dan berani melintasi banjir tersebut. Meskipun cukup sulit, kita tetap harus lewat, karena mau cari nafkah," katanya.