Namun, ada pengecualian dalam beberapa kasus yang ditolerir oleh syariat, antara lain adalah ketika seseorang lupa atau dipaksa untuk melakukan sesuatu yang membatalkan puasa, atau karena kebodohan yang ditolerir oleh syariat.
BACA JUGA:Benarkah Mandi Menjelang Puasa Ramadan Itu Wajib, Kok Bisa? Yuk Simak Biar Tidak Salah Kaprah
Kebodohan yang ditolerir oleh syariat ini dapat terjadi pada dua situasi:
1. Ketidakmampuan untuk memperoleh ilmu dari ulama
Misalnya, seseorang tinggal di daerah terpencil di mana tidak ada ulama yang bisa memberikan pengajaran tentang agama, atau tidak memiliki akses ke internet untuk belajar.
2. Orang yang baru masuk Islam
Mereka yang baru memeluk agama Islam dan belum memahami sepenuhnya aturan-aturan dalam agama Islam juga termasuk dalam kategori yang ditolerir oleh syariat.
Dalam hal-hal seperti ini, Allah SWT Maha Pengampun dan Maha Pengasih.
Namun, kita sebagai umat Muslim tetap harus berusaha untuk memperoleh ilmu dan memahami aturan-aturan agama Islam agar dapat menjalankan ibadah puasa dengan sebaik-baiknya.
Puasa Ramadan merupakan ibadah yang sangat dianjurkan dalam Islam, dan menjalankannya dengan baik adalah kewajiban setiap umat Muslim.
Dengan memahami dan menjalankan dua rukun utama dalam puasa Ramadan, yaitu niat puasa dan menghindari perkara yang membatalkan puasa, kita jadi tahu landasan utama dalam menunaikan ibadah puasa dan kita dapat memperoleh keberkahan serta ampunan dari Allah SWT.
BACA JUGA:Puasa 1 Ramadan Ikut Nahdlatul Ulama atau Muhammadiyah? Nggak Usah Bingung Pilih Aja Ini!
Semoga artikel ini bermanfaat bagi kita semua dalam memperdalam pemahaman tentang rukun-rukun puasa Ramadan. Aamiin.***