BACAKORAN.CO - Sebuah tulisan di media sosial (medsos) telah menjadi viral, mengungkapkan kebingungan seseorang atas keputusan membeli rumah di Pantai Indah Kapuk (PIK), Jakarta.
Dalam tulisan tersebut, seorant menyampaikan ketidakpahamannya terhadap alasan dibalik pembelian rumah senilai Rp 3 miliar di kawasan tersebut.
Rumah yang senilai dengan angka fantastis tersebut, seharusnya memberikan kenyamanan dan fasilitas yang sesuai dengan harganya.
Menurutnya rumah tersebut justru menawarkan suasana panas di tepi laut dan jauh dari akses kendaraan umum.
BACA JUGA:Pelaku Kontraktor Perumahan, Pelanggan Toko, Melarikan Diri Hutang Ratusan Juta Material Bangunan!
Bahkan, mobil pun terkena dampak buruk dari lingkungan sekitar, dengan body mobil berkarat akibat air laut yang asam.
Perbandingan yang dilakukan penulis tulisan antara suasana di PIK dengan kawasan lain seperti BSD Alam Sutera semakin menyoroti ketidakpuasannya.
Dengan harga yang sama, individu tersebut berpendapat bahwa di kawasan lain.
Seperti BSD Alam Sutera, mereka bisa mendapatkan suasana yang jauh lebih nyaman.
BACA JUGA:Atasi Backlog Perumahan Tinggi, Menteri Erick Minta BTN Buat Terobosan dengan Lakukan Ini!
Pertanyaan yang muncul kemudian adalah: apa yang mendorong seseorang untuk membeli rumah di PIK meskipun dengan segala tantangan dan ketidaknyamanan yang dihadapinya?
Salah satu faktor yang mungkin mendorong orang untuk memilih PIK sebagai tempat tinggal adalah faktor lokasi.
Meskipun jauh dari pusat kota Jakarta, PIK memiliki keindahan alam yang menarik, dengan pemandangan pantai yang memukau.
Bagi sebagian orang, tinggal di tepi laut mungkin menjadi mimpi atau gaya hidup yang diidamkan.
BACA JUGA:Prabowo – Gibran Menang Versi Quick Count, Ingat Lagi Janji Pembangunan Sektor Perumahan!
Meskipun harus menghadapi beberapa kendala seperti yang disebutkan dalam tulisan tersebut.
PIK juga dikenal sebagai kawasan yang berkembang pesat dengan fasilitas-fasilitas yang semakin lengkap.
Terdapat berbagai pusat perbelanjaan, restoran, fasilitas olahraga, dan fasilitas umum lainnya yang menunjang kehidupan sehari-hari.
Hal ini membuat PIK semakin diminati sebagai tempat tinggal bagi mereka yang ingin hidup dalam suasana yang lebih modern dan terorganisir.
BACA JUGA:2 Hari Air Mati, Warga Perumahan Elit CGC Palembang Demo Pengembang
Selain faktor lokasi dan fasilitas, harga properti di PIK juga menjadi pertimbangan bagi sebagian orang.
Meskipun rumah di PIK mungkin lebih mahal dibandingkan dengan kawasan lain.
Namun harga tersebut bisa dinilai sebanding dengan fasilitas dan potensi investasi di masa depan.
PIK adalah kawasan yang terus berkembang, sehingga harga properti di sana cenderung meningkat dari waktu ke waktu.
BACA JUGA:Viral Medsos, Pasangan Suami Istri Maksa Masuk Perumahan Cluster, Malah 'Dirujak' Netizen
Selain itu, keputusan membeli rumah juga dipengaruhi oleh preferensi dan kebutuhan masing-masing individu.
Ada yang lebih memilih suasana pantai dan kesejukan udara laut.
Meskipun harus menghadapi beberapa kendala seperti yang diungkapkan dalam tulisan tersebut.
Bagi mereka, kepuasan atas lingkungan tempat tinggal bisa menjadi faktor yang lebih penting daripada kendala-kendala yang mungkin mereka hadapi.
BACA JUGA:Horeee!!! Capres – Cawapres Prioritas Sektor Perumahan, Beli Rumah Makin Mudah?
Dalam era media sosial seperti sekarang, pengalaman dan pendapat individu dapat dengan mudah tersebar luas dan menjadi perbincangan publik.
Tulisan yang viral mengenai kebingungan seseorang atas keputusan membeli rumah di PIK menjadi refleksi dari kompleksitas dalam mengambil keputusan pembelian properti.
Meskipun ada beberapa tantangan dan ketidaknyamanan yang dihadapi.
BACA JUGA:Warga Perumahan Tangkap Satu Buaya yang Meresahkan, Diperkirakan Masih Ada yang Lebih Besar
Setiap individu memiliki pertimbangan dan alasan tersendiri dalam memilih tempat tinggal yang sesuai dengan keinginan dan kebutuhan mereka.