Hal ini disebabkan oleh arus komet yang dikenal sebagai cryomagma, yang berputar dan membentuk rotasi penuh dalam dua pekan.
Penamaan "Komet Setan" sendiri diilhami oleh sebuah foto yang menunjukkan semburan api yang mirip dengan bentuk tanduk, yang diambil pada akhir tahun sebelumnya.
BACA JUGA:Harga Terjun Bebas! Promo JSM Hypermart Periode 30-31 Maret 2024, Produk Diskon hingga 70 Persen
Komet ini sebenarnya bernama 12P/Pons-Brooks, namun julukan "komet setan" menunjukkan kekhasan fenomenanya.
Menurut Vallestad, fokus utamanya adalah pada inti komet, yang sering diabaikan oleh banyak astronom.
Dia memilih untuk memusatkan perhatian pada inti komet ini untuk mendapatkan pemahaman lebih lanjut tentang aktivitas kriovolkanik yang mungkin terjadi.
Komet Setan memiliki lebar sekitar 16 kilometer, dengan kobaran apinya yang menyala terang.
BACA JUGA:Waduh! Dugaan Penyimpangan Kasus Dana Korpri, Kejaksaan Periksa 86 Saksi
Lalu menciptakan sinar hingga 100 kali lebih terang dari biasanya saat mendekati Matahari.
Komet hanya bisa diamati melalui teleskop, teropong, atau melalui foto eksposur panjang menuju konstelasi Pisces di sore hari.
Dalam beberapa minggu ke depan, komet akan bergeser ke arah konstelasi Aries.
Saat itulah, komet akan menjadi sangat terang sehingga bisa dilihat tanpa menggunakan teleskop.
BACA JUGA:Korban Satu Hari Hilang, Pelajar SMP Usia 13 Tahun Korban Perampokan, Motor Beat Street Raib