Rupiah Tembus Rp16.000 per USD di Google, Begini Prediksi Pergerakan saat Pasar Dibuka Besok!

Senin 15 Apr 2024 - 15:42 WIB
Reporter : Ramadhan Evrin
Editor : Ramadhan Evrin

Selain itu, pasar keuangan sedang mengantisipasi kemungkinan Bank Sentral AS alias The Fed menunda kebijakan pemangkasan suku bunga hingga September 2024 mendatang.

BACA JUGA:Langsung Cair! Inilah 5 Game Penghasil Saldo DANA Gratis yang Bisa Kamu Mainkan dan Raih Pundi-pundi Rupiah

BACA JUGA:Yuk Main Game Penghasil Saldo DANA Tanpa Deposit, Bisa Dapat Uang Untuk Beli Baju Lebaran Sampai Jutaan Rupiah

Helmi Arman, Chief Economist Citibank NA Indonesia (Citi Indonesia) pun menyatakan, pelemahan rupiah terjadi ketika dolar AS menguat terhadap mata uang lainnya.

Terutama dalam situasi ketidakpastian terkait penurunan suku bunga acuan The Fed.

Helmi memproyeksikan rupiah bisa menguat kembali pada pertengahan tahun ini jika The Fed memulai penurunan suku bunganya.

Namun, penurunan suku bunga acuan The Fed diasumsikan terjadi karena kondisi ketenagakerjaan di AS yang semakin lemah.

BACA JUGA:Rupiah Dibuka Lanjut Loyo Pagi Ini, Sentimen AS dan Jepang Ini Jadi Pemicu!

BACA JUGA:Data Inflasi AS dan Kekhawatiran Kondisi Ekonomi Jadi Sentimen Negatif, Begini Pergerakan Rupiah Pagi Ini!

Helmi juga menyoroti bahwa pada akhir tahun, rupiah kemungkinan akan menghadapi tantangan lagi terkait pemilihan umum di AS.

Jika mantan Presiden AS Donald Trump terpilih kembali, katanya, hal ini dapat memperkuat dolar AS secara umum.

Sehingga Indonesia perlu waspada terhadap potensi penguatan dolar AS terhadap mata uang negara lain.

Kategori :