Rupiah Dibuka Melemah Jadi Segini, Tertekan Penguatan Dolar AS Setelah Rilis Data Inflasi yang Mengecewakan
Nilai tukar rupiah melemah terhadap dolar AS yang menguat pada perdagangan Kamis (12/9/2024) pagi, pasca rilis data Inflasi AS yang mengecewakan.--istimewa
BACAKORAN.CO – Nilai tukar rupiah dibuka melemah pada perdagangan Kamis (12/9/2024) pagi.
Begitu pun nasib dialami mata uang asia lainnya yang mengalami tren penurunan akibat penguatan dolar Amerika Serikat (AS).
Pelemahan nilai tukar rupiah ini terjadi pasca rilis data inflasi AS yang menimbulkan ketidakpastian.
Adapun rupiah dibuka lebih lemah di Rp15.430 per USD atau turun 0,18 persen dibandingkan posisi sebelumnya.
BACA JUGA:Rupiah Pagi Ini Kembali Menguat Jadi Rp15.413 per USD, Efek Kunjungan Paus Fransiskus?
BACA JUGA:Akankan Rupiah Hari Ini Lanjut Melemah? Begini Prediksi Pengamat Mata Uang!
Sebagian besar mata uang Asia turut tertekan, di mana peso Filipina ambles 0,27 persen, baht Thailand anjlok 0,26 persen.
Sementara itu, dolar Taiwan dan yuan offshore masih mencatatkan penguatan tipis 0,04 persen terhadap dolar AS.
Dolar Hong Kong dan rupee India bergerak stabil.
Pelemahan mata uang Asia ini dipicu oleh "kekecewaan" pasar terhadap data inflasi inti CPI AS yang dirilis tadi malam.
BACA JUGA:Mata Uang Asia Hajar Dolar AS yang Melemah di Akhir Pekan, Bagaimana Nasib Rupiah?
Inflasi ternyata lebih tinggi dari perkiraan dan mencapai level tertinggi dalam empat bulan terakhir.
Hal ini menurunkan harapan penurunan suku bunga acuan The Fed sebesar 50 bps bulan ini, dengan skenario yang lebih realistis menjadi hanya 25 bps.