BACAKORAN.CO – Bahan bakar minyak (BBM) non-subsidi jenis Pertamax menjadi pilihan favorit pengendara saat arus balik lebaran 2024.
Terbukti, selama periode puncak arus balik pada 14 -15 April 2024, konsumsi Pertamax Series melonjak hingga 94 persen dibandingkan rata-rata harian normal.
Lonjakan konsumsi Pertamax dan Pertamax Turbo itu terjadi di wilayah Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).
Brasto Galih Nugroho, area Manager Communication, Relations, & Corporate Social Responsibility (CSR) Jawa Bagian Tengah PT Pertamina Patra Niaga mengungkapkan, kenaikan ini menandakan bahwa BBM berkualitas menjadi pilihan utama para pemudik yang hendak kembali ke daerah asalnya.
BACA JUGA:List Daftar Harga BBM Terbaru di SPBU Pertamina 2024
BACA JUGA:Jangan Takut Kehabisan BBM, 1.792 SPBU Siaga 24 Jam Siap Layani Pengendara saat Mudik Lebaran 2024!
Dijelaskan, konsumsi BBM Pertamax series pada H+3 lebaran 2024 ini lebih tinggi jika dibandingkan dengan sebelum lebaran, periode 5 - 10 April 2024.
“Lebih tinggi di ruas tol Trans Jawa jalur B (rest area atau tempat istirahat menuju arah Jakarta) dan didominasi oleh produk Pertamax Series," ujarnya.
Tren ini, katanya, menandakan adanya arus balik yang sudah terjadi.
Pertamina berkomitmen untuk memberikan layanan optimal kepada konsumen dan terus memantau stok dan distribusi di stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) dan Pertashop (SPBU mini) untuk memenuhi kebutuhan BBM yang meningkat selama arus mudik dan balik.
BACA JUGA:Keuntungan Bisnis BBM Saat Mudik Lebaran Bikin Ngiler, Polri Beberkan Modus Kecurangan Penjualan BBM
BACA JUGA:SPBU Shell dan BP Turunkan Harga BBM per 1 April 2024, Bagaimana Pertamax Cs?
Pertamina mengapresiasi para konsumen yang memilih BBM Pertamax Series, dengan oktan tinggi, untuk mendukung perjalanan mereka kembali ke perantauan.
"Penggunaan BBM beroktan tinggi membantu kendaraan lebih responsif dan hemat karena pembakaran lebih sempurna," jelas Brasto.
Selain itu, terdapat peningkatan konsumsi BBM jenis gasoline secara keseluruhan, baik itu Pertalite dan Pertamax Series di Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta pada Sabtu (13/4), mencapai 48 persen dari rata-rata harian normal.