Dijelaskan, pelemahan rupiah terjadi seiring dengan penguatan dolar AS terhadap mata uang global.
Penguatan dolar AS didorong oleh kenaikan imbal hasil obligasi AS di tengah menurunnya prospek pemangkasan suku bunga acuan The Fed.
BACA JUGA:Rupiah Tembus Rp16.000 per USD di Google, Begini Prediksi Pergerakan saat Pasar Dibuka Besok!
Selain itu, kekhawatiran akan balasan serangan dari Israel juga membuat investor menjauhi aset dan mata uang berisiko.
Namun, kata Lukman, data Produk Domestik Bruto (PDB) China yang sedikit lebih kuat sedikit meredakan tekanan terhadap dolar AS.
Hanya saja, produksi industri dan penjualan ritel China ternyata lebih rendah dari yang diharapkan.
Kategori :