Dari total bantuan pompa ini dapat mmenuhi coverage area seluas 3.375 hektare. Hal ini untuk antisipasi kemarau mendatang bila diperlukan ditambah pompa 6 inchi dengan menyedot air," pungkasnya.
Bantuan pompa air untuk para petani diharapkan naikkan produksi panen beras nasional-kementan-
Sementara itu, Direktur Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian Kementan Ali Jamil menjelaskan bahwa pompanisasi diharapkan meningkatkan indeks pertanaman (IP) dari IP100 menjadi IP 200. Selain itu juga bisa memberikan kontribusi produksi maksimal karena memang luas baku sawah kita secara Nasional, Jawa Tengah termasuk dalam peringkat 3 besar nasional.
Ali Jamil mengungkapkan, potensi sawah tadah hujan Jateng sebesar minimal 267.720 hektare. Program pompanisasi ini dirancang untuk meningkatkan indeks pertanaman padi di sawah tadah hujan, termasuk untuk sawah tadah hujan.
BACA JUGA:Ini Dia Lowongan 3.000 Beasiswa SDM Sawit dari Kementan, Gratis! Catat Tanggal Daftarnya
Dari catatan secara nasional, 7,4 juta hektare luas baku sawah di Indonesia, ada sekitar 36 persen merupakan sawah tadah hujan.
"Artinya ada sekitar 2,7 juta hektare sawah tadah hujan. Nah, dari total secara nasional itu kita intervensi berapa hektare yang memiliki sumber air permukaan khususnnya (seperti Sungai, embung, long storage, dll) dan dapat diairi sawah tadah hujannya menggunakan pompanisasi. Jadi kita bergerak di lahan tadah hujan secara umum," jelasnya.
Pompanisasi diyakini bisa naikkan produksi beras nasional-kementan-
Lebih lanjut Jamil mengatakan, targetnya pada tahun 2024 hingga bulan Oktober khusus lahan sawah tadah hujan akan dimaksimalkan mencapai satu juta hektare.
"Target Pak Menteri 1 juta hektare. 500 ribu khusus di pulau jawa ini termasuk Jawa Tengah. Dengan adanya peningkatan produktivitas pertanaman juga akan terjadi peningkatan penghasilan maupun pendapatan masyarakat," tegas Ali Jamil.