BACAKORAN.CO – Federal Reserve Amerika Serikat (The Fed) memutuskan untuk kembali menahan suku bunga acuan di kisaran 5,25 persen - 5,50 persen.
Keputusan menahan suku bunga acuan ini melihat tingkat inflasi yang masih jauh dari target 2 persen.
Adapun The Fed menahan suku bunga acuan sejak Juli 2023.
Dengan menahan suku bunga acuan, diharapkan inflasi dapat dikendalikan hingga turun menuju target yang ditetapkan.
BACA JUGA:Meleset, Bukan 3 Kali, The Fed Pertimbangkan Hanya Pangkas Suku Bunga Segini dalam Setahun!
BACA JUGA:Bos The Fed Sinyalkan Penurunan Suku Bunga, Bagaimana Nasib Rupiah?
Ketua The Fed Jerome Powell menyatakan, kenaikan harga masih terlalu cepat.
Meski laju kenaikan telah melambat, inflasi masih dinilai tinggi.
"Inflasi masih dalam tingkat yang terlalu tinggi," ujarnya dalam konferensi pers, seperti dilaporkan oleh CNBC International pada hari Kamis (2/5).
Impian untuk menurunkan inflasi lebih lanjut, terang Powell masih tidak pasti.
BACA JUGA:Ada Sinyal Penurunan Suku Bunga The Fed, Harga Emas Pecah Rekor Lagi!
BACA JUGA:Spekulasi The Fed Pangkas Suku Bunga Meningkat, Faktor Ini Jadi Pemicunya!
Arah ke depan juga masih tidak jelas.
Pasar pun merespons positif komentar Powell yang dianggap sebagai sinyal bahwa The Fed kemungkinan tidak akan menaikkan suku bunga di masa mendatang.
Untuk informasi, inflasi di AS mencapai 3,5 persen pada Maret 2024, naik dari 3,2 persen pada Februari 2024.