FIBA juga menawarkan hal menarik jika mau jadi tuan rumah ajang ini. Tidak ada keajiban membayar biaya tuan rumah alias hosting fee.
FIBA hanya menekankan bahwa saat jadi tuan rumah Indonesia tetap memiliki kewajiban dalam manajemen dan pengelolaan panitia penyelenggara.
Ingo menegaskan, FIBA akan mengawal semua kegiatan bolabasket di Indonesia. Terutama yang level dunia.
Langkah FIBA itu memungkinkan menyusul akan dibukanya Kantor FIBA di Indonesia. Apalagi, Indonesia juga alami kemajuan pesat dalam pembangunan infrastruktur, terutama sektor olahraga.
BACA JUGA:Target Meleset, Menpora Minta Maaf dan Janji Evaluasi Total
Bagaimana Indonesia? Menpora Dito memberikan sinyal tertarik dengan tawaran FIBA. Menpora akan meminta Perbasi untuk ikut bidding menjadi tuan rumah kejuaraan dunia tersebut.
"Indonesia memiliki fasilitas-fasilitas olahraga yang bisa digunakan untuk kejuaraan-kejuaraan dunia. Penyelenggaraannya pun tidak harus di Jakarta, tetapi juga bisa di kota-kota lain di Indonesia," ujar Menpora.
Sementara itu, Ketum PP Perbasi Danny Kosasih mengatakan bahwa tawaran FIBA menggiurkan. Apalagi Indonesia akan lolos otomatis ke kejuaraan tersebut jika menjadi tuan rumah.
"Jadi Perbasi harus segera menyiapkan tim yang menuju ke sana, kalau memang Kejuaraan Dunia U-19 itu jadi digelar di Indonesia,” tegasnya.