Hanya saja yang menjadi kendala adalah low sinyal.
"Kalau yang blankspot beneran hanya tersisa 2 - 3 desa saja," terangnya.
Sejauh ini untuk memecahkan kendala, Kominfo Bengkulu, tengah melakukan penjajakan dengan Icon Plus milik PT PLN.
"Jadi kelebihan Icon Plus salah satunya dimana ada tiang listrik maka bisa dipasang jaringan internet dan itu tengah kita melakukan penjajakan," timpalnya.
Terpisah, kepala dinas Kominfo Provinsi Sumsel, Rika Efianti. SE.MM., melalui kabid pengelolaan informasi Amrullah. SSTP. M.Si., di dampingi Kabid, Aspirasi Publik, Rosalinda, terkait pengelolaan media luar ruangan menjelaskan jika Kominfo Sumsel mulai terbentuk tahun 2016 yang lalu.
Sedangkan pengelolaan internet desa, mulai tahun 2019 disebanyak 37 desa.
BACA JUGA:Update Korban Banjir Bandang Lahar Dingin Sumbar, Total 37 Orang Tewas, 17 Warga Hilang...
BACA JUGA:Bravo! Truk Muatan Bijih Timah Ilegal di Bangka Tengah Berhasil Diamankan
"Anggaran waktu itu langsung dari Diskominfo. Selanjutnya berkembang 57 desa. Dan tahun 2022 sebanyak 105 desa," jelasnya.
Selanjutnya dari tahun 2022, pengelolaan internet desa masuk bantuan gubernur.
"Pengajuan dari daerah kabupaten masing-masing. Pada tahun 2023, masih ada kabupaten yang minta bantuan. Yakni kabupaten Muaraenim, tersebar di 3 kecamatan untuk 5 desa waktu itu bentuk internet desa hanya stimulan Sekarang mereka anggarkan untuk internet desa masing-masing," jelasnya.
Tahun 2024 tidak ada lagi pengajuan internet desa, yang banyak pengajuan adalah masalah insfrastruktur.