dr Budi mengatakan saat ini curah hujan masih tinggi, karena memasuki masa pancaroba dari musim hujan ke musim kemarau, sehingga masyarakat agar waspada terhadap penularan penyakit DBD.
Sebab, puncak musim hujan itu tentu berpotensi meningkatnya kasus DBD.
Pencegahan kasus DBD, kata dr Budi, perlu digencarkan oleh masyarakat dengan kegiatan PSN.
Karena bisa mematikan jentik nyamuk dibandingkan penyemprotan (pengasapan) untuk membunuh nyamuk dewasa.
BACA JUGA:Khasiat Sari Kurma untuk Pengobatan DBD, Apa Benar? Yuk Simak Penjelasannya...
Selain itu, masyarakat dapat menjaga kebersihan lingkungan serta dapat membudayakan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS).
“Kami berharap masyarakat dapat berperan aktif di lingkungannya untuk mencegah penularan kasus DBD dengan PSN,” Jelasnya.
dr Budi mengatakan pihaknya jika masyarakat mengalami demam.
Segera berobat ke fasilitas kesehatan setempat untuk mendapatkan penanganan medis.
BACA JUGA:Marak Warga Menderita DBD, Kecamatan Gandus Galakkan Fogging Gratis, Ini Caranya!
Sebab, masa kritis saat suhu tubuh turun (normal) tidak demam lagi, sehingga perlu diwaspadai untuk DBD berat dan dengue syok syndrome tanpa penurunan trombosit sampai di bawah 50.000, dan kenaikan hematokrit.
“Kami minta warga jika demam lebih dari dua hari segera pergi berobat ke fasilitas kesehatan,” Tuturnya.*