Raja Salman Dirawat, Hasil Tes Medis Ungkap Sakit yang Diderita!

Senin 20 May 2024 - 14:57 WIB
Reporter : Ramadhan Evrin
Editor : Ramadhan Evrin

BACAKORAN.CO – Usai menjalani tes medis, kondisi kesehatan Raja Saudi Salman bin Abdulaziz diketahui menderita infeksi atau radang paru-paru.

Pasca diagnosis sakit yang diderita, Raja Salman nantinya akan menjalani perawatan di Istana Al Salam di Jeddah.

Mengutip Istana Kerajaan Arab Saudi, kantor berita negara menyatakan Raja Salman akan diobati dengan antibiotik hingga infeksi paru-parunya sembuh.

Karena masalah kesehatan ini, Kepala Sekretaris Kabinet Jepang Yoshimasa Hayashi mengumumkan bahwa Putra Mahkota Mohammed bin Salman, pemimpin de facto Arab Saudi, menunda kunjungannya ke Jepang yang dijadwalkan dimulai pada hari ini, Senin (20/5/2024).

BACA JUGA:Ancaman! Panas Ekstrem Melanda Arab Saudi, Suhu Mencapai 50 Derajat Puncak Haji, CJH Persiapkan ini!

BACA JUGA:Ada Temuan 3 Kasus MERS-Cov di Arab Saudi, 1 Meninggal, WHO Ambil Langkah Ini!

"Arab Saudi memberi tahu pemerintah Jepang, lantaran kondisi kesehatan Raja Salman, kunjungan Putra Mahkota Mohammed bin Salman ke Jepang harus ditunda," terang Hayashi pada konferensi pers di Tokyo, seperti dikutip dari Reuters, hari ini, Senin (20/5/2024).

Seyogyanya, Putra Putra Mahkota Mohammed bin Salman memulai kunjungan pada tanggal 20 Mei 2024.

Sebelumnya, pada Minggu (19/5/2024), Raja Salman menjalani tes medis di klinik kerajaan di Istana Al Salam.

Hal ini dilakukan karena Raja Salman mengalami demam tinggi dan nyeri di paru-paru.

BACA JUGA:Cek Persiapan Layanan Jemaah Haji, Menag Yaqut Pastikan Ini Selama di Arab Saudi

BACA JUGA:Harga Jual Semua Jenis Minyak dari Arab Saudi ke Asia Naik, Ada Apa?

Raja Salman terakhir kali dirawat di rumah sakit pada April 2024 untuk pemeriksaan rutin.

Sebagai penjaga situs paling suci umat Islam yaitu Makkah, Raja Salman telah memerintah negara eksportir minyak terbesar di dunia ini sejak 2015.

Penyakitnya muncul bersamaan dengan kunjungan Putra Mahkota yang sedang bertemu dengan Penasihat Keamanan Nasional AS, Jake Sullivan, di kerajaan untuk membahas perjanjian strategis antara Washington dan Riyadh.

Kategori :