BACAKORAN.CO – Vietnam miliki presiden baru.
To Lam, yang sebelumnya menjabat menteri keamanan publik dipilih Majelis Nasional Vietnam menjadi presiden ketiga Vietnam dalam kurun waktu dua tahun.
Dua pendahulunya mengundurkan diri setelah menerima tanggung jawab atas "pelanggaran" yang kemungkinan terdeteksi oleh kementerian yang dipimpin oleh Lam.
Pria berusia 66 tahun itu menggantikan mantan Presiden Vo Van Thuong yang mengundurkan diri pada bulan Maret setelah menjabat selama setahun.
BACA JUGA:Begini Respon Hamas Atas Tewasnya Presiden Iran Ebrahim Raisi dalam Kecelakaan Helikopter!
BACA JUGA:Mengungkap Dugaan Penyebab Jatuhnya Helikopter hingga Menewaskan Presiden Iran Ebrahim Raisi
Terpilihnya Lam tidak mengubah arah kebijakan ekonomi atau luar negeri yang diputuskan Politbiro dan Komite Sentral Partai.
Pemungutan suara di Majelis Nasional ini terjadi di tengah kampanye anti-korupsi yang didorong oleh Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Komunis Nguyen Phu Trong.
Kampanye tersebut juga menjaring dua wakil perdana menteri, seorang ketua parlemen, puluhan pejabat pemerintah lainnya, dan eksekutif bisnis.
Meski posisi presiden di Vietnam sebagian besar bersifat seremonial, ini adalah posisi terpenting kedua dalam hierarki politik.
BACA JUGA:Presiden Iran Ebrahim Raisi Tewas Kecelakaan Helikopter, Intelijen Israel Terlibat?
Bisa menjadi batu loncatan untuk menggantikan Trong ketika masa jabatannya berakhir pada 2026.