Menurut Justine McMahon, perwakilan kelompok kemanusiaan CARE Australia di PNG, kerusakan infrastruktur juga mempersulit upaya penyelamatan dan bantuan untuk mencapai daerah tersebut.
“Tanahnya tidak stabil, sehingga menyulitkan tim penyelamat untuk masuk. Jalan utama juga terputus sekitar 200 meter, sehingga menghambat pertolongan,” Jelasnya.
Peralatan berat pengangkut tanah belum tiba di lokasi pegunungan 600 km barat laut Kota Port Moresby.
Di beberapa titik, tanah longsor juga menyeret batu-batu besar seukuran mobil, dan pohon tumbang.
Kedalaman timbunan tanah longsor diperkirakan hingga 8 meter.
Badan-badan bantuan mengatakan bencana tersebut telah memusnahkan ternak, kebun pangan, dan sumber air bersih di wilayah tersebut.
Pihak berwenang pemerintah berusaha mendirikan pusat evakuasi di tempat yang lebih aman di kedua sisi tumpukan puing yang menutupi area seluas tiga hingga empat lapangan sepak bola.
Selain jalan raya yang diblokir, konvoi yang mengangkut bantuan juga menghadapi risiko terkait pertikaian suku di satu desa sekitar separuh jalan.
BACA JUGA:Cuaca Ekstrem yang Menerjang di Wilayah Trenggalek, Sebabkan Tebing Setinggi 20 Meter Longsor
Tentara PNG memberikan keamanan bagi konvoi tersebut.
Pemerintah diperkirakan akan memutuskan pada hari Selasa apakah mereka akan secara resmi meminta lebih banyak bantuan internasional.*