Kenaikan harga Minyakita diduga disebabkan oleh minimnya pasokan domestic market obligation (DMO).
BACA JUGA:Direkomendasikan Jadi Solusi Atasi Stunting, Seperti Apa Sih Minyak Makan Merah? Ini Kandungannya
BACA JUGA:Harga Beras Masih Tinggi, Giliran HET Beras Medium Naik, Jadi Segini!
Pada April 2024, realisasi DMO hanya mencapai 151.158 ton atau 50,4% dari target 300.000 ton per bulan.
Untuk atasi pasokan Minyakita, Bambang menyebut dua opsi kebijakan yang sedang dikaji.
Pertama, pemerintah bakal menaikkan HET Minyakita yang sejak diberlakukannya DMO selama kurang lebih 2 tahun berada di kisaran Rp14.000 per liter.
“Sementara biaya produksinya sudah mengalami dinamika," ucapnya.
BACA JUGA:Relaksasi HET Beras Premium Bakal Diperpanjang Lagi? Begini Penjelasan Bapanas!
BACA JUGA:Presiden Jokowi Setuju Relaksasi HET Beras Premium Diperpanjang, Sampai Kapan?
Opsi kedua adalah mengeluarkan minyak curah dari kebijakan DMO, sehingga penyaluran minyak curah oleh produsen tidak akan terhitung lagi sebagai hak ekspor.
Di sisi lain, dicoretnya minyak curah dari aturan DMO diharapkan bisa mendorong pasokan Minyakita dan mengurangi penggunaan minyak curah di masyarakat.