Untuk mengatasi masalah ini, perlu dilakukan proses pengolahan yang tepat, seperti pengeringan atau fermentasi, untuk menurunkan kadar sianida hingga tingkat aman.
Selain itu, onggok memiliki kandungan protein yang relatif rendah dibandingkan pakan konvensional seperti dedak padi atau bungkil kedelai.
Oleh karena itu, penggunaan onggok sebagai pakan harus dilakukan dengan memperhatikan keseimbangan nutrisi, biasanya dengan mencampurkannya dengan sumber protein lainnya.
Onggok sebagai pakan alternatif untuk sapi merupakan solusi yang menjanjikan dalam mengatasi masalah limbah industri tapioka dan mengurangi biaya pakan ternak.
Dengan pengolahan yang tepat, onggok dapat menjadi sumber nutrisi yang baik bagi sapi, sekaligus memberikan manfaat ekonomis dan lingkungan.
Namun, penting untuk terus melakukan penelitian dan pengembangan agar pemanfaatan onggok sebagai pakan dapat lebih optimal dan aman bagi kesehatan ternak.*