BACAKORAN.CO – Rupiah menjadi raja di kawasan Asia pimpin penguatan terhadap dolar Amerika Serikat (AS) pada perdagangan akhir pekan.
Namun, nasib kurang bagus dialami rupiah pagi ini, Senin (10/6/2024).
Nilai tukar rupiah mengawali perdagangan awal pekan dengan bergerak di zona merah.
Rupiah anjlok 92,5 poin atau 0,57 persen menjadi Rp16.288 per USD.
BACA JUGA:Nggak Perlu ke Bank, 5 Langkah Menutup Rekening Jenius: Saldo 0 Rupiah dan Hubungi Nomor ini...
Sementara indeks dolar AS naik 0,22 persen ke posisi 105,11.
Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS hari ini diprediksi bergerak berfluktuasi namun cenderung menguat pada rentang Rp16.140 - Rp16.230 per USD.
Direktur PT Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi mengatakan, sentimen terhadap aset berbasis risiko membaik pekan lalu setelah Bank Sentral Eropa dan Bank Sentral Kanada menurunkan suku bunga acuan mereka.
Pelemahan Dolar AS disebabkan data ekonomi yang lemah, terutama di sektor tenaga kerja, yang meningkatkan ekspektasi The Fed akan menurunkan suku bunga acuan pada September.
BACA JUGA:Pasar Wait and See Sikap Bank Sentral Eropa, Rupiah Hari Ini Sukses Hajar Dolar, Jadi Berapa?
BACA JUGA:Begini Cara BI Jaga Stabilitas Rupiah yang Terus Tertekan, Balik di Atas Rp16.200 per USD
Para pedagang, terangnya, meningkatkan taruhan mereka pada pemotongan suku bunga sebesar 25 basis poin pada September.
Hal ini juga dipicu data tenaga kerja yang lemah sebelum data nonfarm payrolls dirilis pada Jumat.
Situasi ini menjadi petunjuk lebih jelas mengenai pasar tenaga kerja dan kebijakan suku bunga acuan.