Begini Cara BI Jaga Stabilitas Rupiah yang Terus Tertekan, Balik di Atas Rp16.200 per USD

Bank Indonesia (BI) tegaskan selalu hadir di pasar untuk menstabilkan nilai tukar rupiah, baik dengan cara masuk ke pasar spot, DND, dan intervensi pasar SBN.--istimewa

BACAKORAN.CO – Rupiah mengalami tekanan terhadap dolar Amerika Serikat (AS) pasca libur panjang Lebaran Idulfitri.

Bahkan, tekanan itu berlanjut hingga saat ini, di mana rupiah tembus angka Rp16.000 per USD.

Pada penutupan perdagangan akhir pekan, Jumat (31/5/2024), rupiah berada di posisi Rp16.245 per USD.

Naik tipis 0,06 persen, mengakhiri tren pelemahan selama delapan hari beruntun.

BACA JUGA:Data Inflasi AS di Luar Ekspektasi, Bagaimana Nasib Rupiah Pagi Ini?

BACA JUGA:Pasar Tunggu Data Penting Ekonomi AS, Rupiah Pagi Ini Kembali Bertenaga saat Mayoritas Uang Asia Loyo

Namun, penguatan tipis ini masih belum mampu mengkompensasi koreksi selama sepekan sebesar 1,59 persen.

Dalam dua pekan beruntun, nilai tukar rupiah melemah, mendekati nilai tertinggi pada akhir April 2024.

Berbagai upaya pun dilakukan Bank Indonesia (BI) untuk menstabilkan nilai tukar rupiah.

Seperti menaikkan suku bunga acuan alias BI rate naik 25 basis poin (bps) menjadi 6,25 persen.

BACA JUGA:Rupiah dan Mata Uang Asia Terkapar Dihajar Dolar AS, Sentimen Ini Jadi Pemicu!

BACA JUGA:Rupiah Pagi Ini Usai Libur Panjang, Lunglai ke Rp16.000 Saat Mata Uang Asia Perkasa, Ini Pemicunya!

Namun, upaya tersebut belum menunjukkan hasil menggembirakan, rupiah masih loyo terhadap dolar AS.

Oleh karena itu, BI menegaskan akan selalu hadir di pasar untuk menstabilkan nilai tukar rupiah.

Begini Cara BI Jaga Stabilitas Rupiah yang Terus Tertekan, Balik di Atas Rp16.200 per USD

Ramadhan Evrin

Ramadhan Evrin


bacakoran.co – mengalami tekanan terhadap pasca libur panjang lebaran idulfitri.

bahkan, tekanan itu berlanjut hingga saat ini, di mana rupiah tembus angka rp16.000 per usd.

pada penutupan perdagangan akhir pekan, jumat (31/5/2024), rupiah berada di posisi rp16.245 per usd.

naik tipis 0,06 persen, mengakhiri tren pelemahan selama delapan hari beruntun.

namun, penguatan tipis ini masih belum mampu mengkompensasi koreksi selama sepekan sebesar 1,59 persen.

dalam dua pekan beruntun, nilai tukar rupiah melemah, mendekati nilai tertinggi pada akhir april 2024.

berbagai upaya pun dilakukan bank indonesia (bi) untuk menstabilkan nilai tukar rupiah.

seperti menaikkan suku bunga acuan alias bi rate naik 25 basis poin (bps) menjadi 6,25 persen.

namun, upaya tersebut belum menunjukkan hasil menggembirakan, rupiah masih loyo terhadap dolar as.

oleh karena itu, bi menegaskan akan selalu hadir di pasar untuk menstabilkan nilai tukar rupiah.

“bi akan selalu ada di pasar,” ujar deputi gubernur senior bank indonesia, destry damayanti.

jika dibutuhkan, terangnya, bi pasti akan masuk ke pasar lewat spot maupun domestic non-deliverable forward (dndf).

dijelaskan, bi bisa mengintervensi pasar melalui pasar surat berharga negara (sbn).

ia menjamin semua tindakan yang diambil bi untuk menstabilkan nilai tukar rupiah akan dilakukan secara terukur.

"ataupun bila diperlukan, bi bisa masuk ke pasar sbn, tapi semua dilakukan secara terukur," ungkapnya.

bi, lanjut destry, berkomitmen melaksanakan tugasnya dalam menjaga volatilitas nilai tukar.

sejauh ini bi menilai volatilitas yang terjadi pada rupiah masih terkendali dengan baik.

"sejauh ini volatilitasnya relatif dapat dikelola," kata destry.

volatilitas yang terjadi pada rupiah dipengaruhi oleh kondisi global yang tidak menentu.

selain itu, dari dalam negeri, permintaan dolar menjelang pertengahan tahun memang sedang tinggi.

seperti pada mei lalu, ada permintaan yang tinggi.

apakah itu untuk dividen repatriasi atau kebutuhan pembayaran utang luar negeri.

“kalau dilihat siklusnya memang seperti itu," jelasnya.

Tag
Share