Kata Mujab, masalah keterlambatan ini berdampak sistemik. Ini karena maslaah jamaah berkaitan dengan hotel transit yang juga sudah ada kloter berikutnya yang akan menempati hotel yang sama.
BACA JUGA:Innalilahi, 166 Jemaah Haji Indonesia Wafat, Kemenkes Ungkap 10 Penyebab Utama! Terbanyak Sakit Apa?
"Akibat masalah Garuda ini juga, akhirnya jamaah yang dirugikan," tukasnya.
Kedua, keterlambat 1 - 2 jam dari jadwal semula. Total ada 15 kloter jamaah haji Indonesia yang pulang terlambat dalam rentang durasi ini.
Ketiga, keterlambatan dalam durasi 30 - 60 menit. Jumlahnya ada sembilan kloter.
"Jadi, ada 32 dari 58 kloter yang sudah terbang ke Tanah Air yang mengalami keterlambatan penerbangan. Prosentasenya lebih dari 50 persen," ucap Saiful Mujab.
Dengan buruknya ketepatan waktu penerbangan ini, Mujab berharap Garuda Indonesia fokus pada upaya perbaikan kinerja pada sisa penerbangan pemulangan jamaah haji Indonesia.
jamaah haji saat beribadah di Tanah Suci -kemenag-
BACA JUGA:Denda Rp 25 Juta Bagi Jamaah Haji Nekat Bawa Zamzam dalam Koper, Innalillahi 200 Jamaah Meninggal
Pastikan pesawat yang akan digunakan siap. Kru pesawat juga siap bertugas, sehingga potensi terjadinya keterlambatan atau delay penerbangan tidak terulang.
"Kasihan jamaah kalau Garuda delay terus. Saya harap Garuda fokus saja pada perbaikan kinerja. Layani jamaah haji Indonesia dengan baik dengan tidak membuat jadwal penerbangan delay," ingatnya.
Menurut jadwal, proses pemulangan jamaah haji gelombang I dari Bandara Internasional King Abdul Aziz Jeddah akan berlangsung hingga 3 Juli 2024.
Selanjutnya, proses pemulangan akan terfokus pada jamaah haji gelombang II melalui Bandara AMAA Madinah mulai 4 – 21 Juli 2024.