BACAKORAN.CO – Sesuai perkiraan, nilai tukar rupiah pagi ini lanjut menguat terhadap dolar Amerika Serikat (AS).
Pada pembukaan perdagangan awal pekan, rupiah berada di posisi Rp16.365 per USD, naik 10 poin atau 0,06 persen dari sebelumnya, Rp16.375 per USD.
Penguatan rupiah ini didorong sejumlah data ekonomi dan kebijakan Kementerian keuangan (Kemenkeu) terkait bantuan sosial (bansos).
Rupiah diperkirakan bergerak fluktuatif, namun cenderung menguat diperdagangkan di kisaran Rp16.300 per USD.
BACA JUGA:Anjuran IMF Ini Buat Rupiah Hari Ini Perkasa Bekuk Dolar AS, Tembus di Bawah Rp14.000 per USD
Direktur Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi menyatakan, penguatan rupiah didorong sejumlah faktor eksternal dan internal.
Untuk faktor eksternal yakni dolar AS yang sedikit melemah.
Hal ini mengindikasikan terjadinya pelemahan ekonomi AS, terutama di sektor tenaga kerja.
"Ketidakpastian mengenai waktu dan besaran penurunan suku bunga acuan The Fed membuat aliran dana ke dolar tetap stabil," jelasnya.
BACA JUGA:Jelang Pengumuman Suku Bunga BI, Nilai Tukar Rupiah Pagi Ini Kembali Keok Dihajar Dolar AS
BACA JUGA:Nilai Tukar Rupiah Terendah Sejak 2020, Begini Perbandingannya saat Krisis Pandemi dan Krismon 1998!
Selain itu, data inflasi yang beragam dari Tokyo memberikan dukungan terbatas terhadap dolar.
Pemerintah Jepang yang sering mengeluarkan peringatan juga tidak banyak mempengaruhi nilai tukar mata uang tersebut.
Sedangkan faktor internal berfokus pada respons positif terhadap kebijakan bansos oleh Kemenkeu.